Makalah Akuntansi Biaya
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pencatatan perhitungan kekayaan mulai dibutuhkan sejak manusia mengenali
arti nilai suatu barang dan alat tukar, semenjak mengenal nilai arti
suatu barang, manusia melakukan tukar-menukar barang dengan
memperhatikan nilai barang dan memerlukan pencatatan perhitungan harta
kekayaan (Akuntansi), pencatatan terus berkembang dari waktu ke waktu
sampai dengan kemajuan peradaban manusia.
Pencatatan yang lebih lengkap sejalan dengan perkembangan dunia usaha
muncul dikota Venesia, Italia. Seorang biarawan pakar Matematika yang
bernama Lucas Paciolo pada tahun 1494.
Sisitem akuntansi yang dikemukakan Lucas Paciolo yang berkembang dan
mendasari sistem akuntansi yang adipakai dalam dunia usaha sekarang ini.
Akuntansi Biaya Adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan
penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan
cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.
BiayaDalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur
dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi
untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam arti sempit biaya merupakan bagian daripada harga pokok yang dikorbankan di dalam usaha untuk memperoleh penghasilan.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal uraian tersebut diatas dan untuk mengarahkan
pembahasan maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.Pengertian akuntansi
2.Pengertian akuntansi biaya
3.Pengertian akuntansi biaya dalam Arti Luas dan Sempit
C. Pembatasan Masalah
Dalam hal pembahasan yang di lakukan memiliki cakupan yang di batasi, maka penyusun membatasi masalah sebagai berikut
1.Pengertian akuntansi
2.Pengertian Akuntansi biaya
D. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan yang hendak dicapai dalam pembahasan makalh ini adalah
untuk memperoleh gambaran mengenai pokok bahasan. Adapun maksud dan
tujuan pembuatan makalh ini adalah:
1.Untuk mengetahui pengertian akuntansi secara umum
2.Untuk mengetahui pengertian akuntansi biaya secara umum dan lebih Luas
3.Untuk mengetahui manfaat dari akuntansi Biaya Dan agar mengetahui mengenai Akuntansi biaya lebih Mendalam
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Akuntansi
Akuntansi sering disebut bahasa dunia usaha (Bussines language) karena
di akuntansi merupakan alat komunikasi perusahaan dalam menginformasikan
peristiwa ekonomi kepada yang memerkukan. Dengan melalui laporan
akuntansi perusahaan dapat menyampaikan pesan kepada pihak-pihak yang
ingin mengetahui posisi keuangan, dan tingkat perspektif perusahaan yang
berguna untuk membantu pengan bilan keputusan.
American Institut Of Certified Public Accountan (AICPA) mengemukakan
bahwa akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokan dan pengiktisaran
menurut cara yang berarti dan di nyatakan dalam nilai uang. Segala
transaksi dan kejadian yang sedikitnya bersifat keuangan, kemudian
ditafsirkan hasilnya. Seni di tafsirkan dari segi fisik dan
kebijaksanaan.
American Accouting Association (AAA) juga merumuskan bahwa akuntansi
adalah proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi
ekonomi dalam sebuah perusahaan sehingga di mungkinkan adanya penilaian
dan pengambilan keputusan bagi mereka yang menggunakan informasi.
B.Fungsi dan Pengertian Akuntansi Biaya
Pengertian Akuntansi Biaya Adalah proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau
jasa, dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.
BiayaDalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur
dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi
untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam arti sempit biaya merupakan bagian daripada harga pokok yang dikorbankan di dalam usaha untuk memperoleh penghasilan.
Pengertian Lain Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang
merupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya
secara sistematis, serta menyajikannya informasi biaya dalam bentuk
laporan biaya. Biaya (cost) berbeda biaya (cost) adalah pengorbanan
ekonomis yang dikeluarkan
untuk memperoleh barang dan jasa, sedangkan beban (expense) adalah
expired cost yaitu pengorbanan yang diperlukan atau dikeluarkan untuk
merealisasi hasil, beban ini dikaitkan dengan revenue pada periode yang
berjalan. Pengorbanan yang tidak ada hubungannya dengan perolehan
aktiva, barang atau jasa dan juga tidak ada hubungannya dengan realisasi
hasil penjualan, maka tidak digolongkan sebagai cost ataupun expense
tetapi digolongkan sebagai loss.
Fungsi Akuntansi Biaya yakni:
a. Untuk mengukur pengorbanan nilai masukan tersebut guna menghasilkan
informasi bagi pihak manajemen, apakah mendapat profit atau tidak
b. Menghasilkan informasi bagi manajemen sebagai dasar untuk
merencanakan alokasi sumber daya ekonomi yang dikorbankan untuk
menghasilkan keluaran.
Manajemen biaya :
1. Membutuhkan pengertian yang lebih mendalam tentang struktur biaya suatu perusahaan
2. Manage r harus mampu menentukan kegiata dan proses jangka pendek dan jangka panjang
Informasi Manajemen Biaya
Informasi yang dibutuhkan untuk mengolah secara efektif perusahaan atau organisasi non laba
Informasinya mengenai:
1. Informasi keuangan = biaya dan pendapatan
3. Informasi non keuangan yang relevan (produktivitas,kualitas dan faktor-faktor kunci lainnya)
Penggunaan pihak internal untuk membantu manajemen
Proses pencatatan,penggolongan, peringkasan dan penyajian,serta
penafsiran informasi biaya adalah tergantung untuk siapa proses tersebut
ditujukaan. Proses akuntansi biaya dapat ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai luar perusahaan, dalam hal ini proses akuntansi biaya
dapat merupakan bagian dari akuntansi keuangan
PERBEDAAN AKUNTANSI KEUANGAN DAN
AKUNTANSI MANAJEMEN
Persamaan :
1. Kedua tipe akuntansi tersebut merupakan sistem pengolah informasi yang menghasilkan informasi keuangan.
2. Sebagai penyedia informasi keuangan yang bermanfaat bagi seseorang untuk pengambilan keputusan
Perbedaan.:
Perbedaan pokok antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen terletak pada :
a).pemakai laporan akutansi dan tujuan mereka
b).lingkup informasi
c).fokus informasi
d).rentang waktu
e).kriteria bagi informasi akuntansi
f).disiplin sumber
g).isi laporan
h).sifat informasi
Gambar berikut ini merupakan penjelasan mengenai perbedaan antara kedua tipe tersebut :
Perbedaan Pokok Akuntansi Keuangan dan
Akuntansi Manajemen
No. Keterangan Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen
1. Pemakai Utama Para manajer puncak dan pi- Para manajer dari berbagai
hak luar perusahaan. jenjang organisasi
2. Lingkup Perusahaan secara keselu- Bagian dari perusahaan
Informasi ruhan
3. Fokus Berorientasi pada masa Berorientasi pada masa
Informasi Yang lalu yang akan datang.
4. Rentang waktu Kurang fleksibel. Biasanya Fleksibel : bisa harian, minggu
Mencakup jangka waktu ku- an, bulanan, bahkan bisa 10
Artalan, tengah tahun, th-an tahunan.
5. Kriteria bagi Dibatasi oleh prinsip akunt- Tidak ada batasan, kecuali
Informasi Akun- Ansi yang lazim manfaat yang dapat dipero-
Tansi. leh oleh manaj dari informasi
dibandingkan dg pengorban
an untuk memperoleh informa
si tersebut.
6. Disiplin Sumber Ilmu Ekonomi Ilmu Ekonomi dan Psikologi
Sosial
7. Isi Laporan Laporan berupa ringkasan Laporan bersifat rinci menge-
Mengenai perusahaan seba- nai bagian dari perusahaan.
Gai keseluruhan.
8. Sifat Informasi Ketepatan informasi merupa- Unsur taksiran dalam infor-
Kan hal yg penting Masi adalah besar.
Proses akuntansi biaya dapat di tunjukan pula untuk memenuhi kebutuhan
pemakai dalam perusahaan. Dengan demikian akuntansi biaya harus
memperhatikan karakteristik Akuntansi manajemen .
Akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yakni : penentuan harga
pokok produk, pengendalian biaya, dan penganbilan keputusan khusus.
Untuk memenuhi tujuan penentuan harga pokok produk, akuntansi biaya
mencatat penggolongan dan meringkas biaya-biaya pembuatan produk atau
penyerahan jasa. Biaya yang dikumpulkan dan disajikan adalah biaya untuk
menentukan harga pokok produk ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
pihak luar perusahaan.
Oleh karena itu, untuk melayani kebutuhan pihak luar tersebut, akuntansi
biaya untuk penentuan harga produk tunduk pada prinsip-prinsip
akuntansiyang lazim. Di samping itu, penentuan harga pokok produk untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dilayani oleh akuntansi manajemen yang tidak
selalu terikat dengan prinsip akuntansi yang lazim. Misalnya, metode
variable costing untuk penentuan harga pokok produk dan penyajian
informasi biaya untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam perencanaan dan
penganbilan keputusan jangka pendek.
Pengendalian biaya harus didahului dengan penentuan biaya yang
seharusnya dikeluarkan untuk memeproduksi satu-satunya produk. Jika
biaya yang seharusnya ini telah ditetapkan, akuntansi biaya bertugas
untuk memantau apakah pengeluaran biaya yang sesungguhnya sesuai
dengan biaya yang seharusnya tersebut. Akuntansi biaya kemudian
melakukan analisis terhadap penyimpana biaya sesungguhnya dengan biaya
yang seharusnya dan menyajiakan informasi mengenai penyebab terjadinya
selisih tersebut.
Dari analisis penyimpangan dan penyebabnya tersebut manajemen akan dapat
mempertimbangkan tindakan koreksi, jika hal ini perlu dilakukan. Dari
analisis ini juga manajemen puncak akan dapat mengadakan penilaian
prestasi para manager dibawahnya. Akunta si biaya untuk
tujuanpengendalian biaya ini lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
pihak dalam perusahaan. Aspek prilaku manusia dalam akuntansi biaya
untuk tujuan pengendalian biaya adalah besar. Dengan demikian akuntansi
biaya untuk tujuan pengendalian biaya merupakan bagian dari akuntansi
manajemen. Lihat sistem biaya standar, baik dengan metode full costing
(Bab 13 sistem biaya standar – metode variable costing) pengambilan
keputusan khusus menyangkut masa yang akan datang. Oleh karena itu
informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan khusus menyajikan
biaya masa yang akan datang (future costs). Informasi biaya ini tidak
dicatat dalam catatan akuntansi biaya, melainkan hasil dari suatu proses
peramalan. Karena keputusan khusus merupakan sebagian besar kegiatan
manajemen perusahaan, Laporan akuntansi biaya untuk memenuhi tujuan
penganbilan keputusan adalah bagian dari akuntansi manajemen.
Untuk memenuhi bagian dari kebutuhan manajemen dalam pengambilan
keputusan, akuntansi biaya mengembangkan berbagai konsep informasi biaya
untuk pengambilan keputusan, seperti, biaya kesempatan (Ooportunity
cost), biaya Hipotetis (hypothical cost), biaya tambahan (Incremental
cost), biaya terhindarkan (avoidable cost), dan pendapatan yang hilang
(Forgone revenue).
C. Manfaat Akuntansi Biaya
Tujuan atau manfaat akuntansi biaya adalah menyediakan salah satu
informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan, yaitu
untuk:
1. Perencanaan dan Pengendalian Laba. Akuntansi biaya menyediakan informasi
atau data biaya masa lalu yang diperlukan untuk menyusun perencanaan, dan
selanjutnya atas dasar perencanaan tersebut, biaya dapat dikendalikan dan
akhirnya pengendalian dapat dipakai sebagai umpan balik untuk perbaikan
dimasa yang akan datang.
2. Penentuan Harga Pokok Produk atau Jasa. Penetapan harga pokok akan dapat
membantu dalam : (a) penilaian persediaan baik persediaan barang jadi
maupun barang dalam proses, (b) penetapan harga jual terutama harga jual
yang didasarkan kontrak, walaupun tidak selamanya penentuan harga jual
berdasarkan harga pokok, (c) penetapan laba.
3. Pengambilan Keputusan oleh Manajemen.
4. Untuk menghasilkan manfaat dimasa depan
Tujuan Akuntansi Biaya
Yakni untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen guna
membantu mereka di dalam mengelola perusahaan atau bagiannya.
D. Klasifikasi Biaya
Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang
digunakan untuk berbagai tujuan, sehingga penggolongan biaya juga
didasarkan atas disesuaikan dengan tujuan tersebut.
Klasifikasi Biaya (Penggolongan Biaya)
Biaya dapat digolongkan menjadi beberapa golongan atas dasar, yakni sebagai berikut :
1.Obyek Pengeluaran
2.Fungsi-Fungsi Pokok Perusahaan.
3.Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai.
4.Atas Dasar Tingkah Lakunya terhadap Perubahan Volume Kegiatan.
5.Jangka Waktu
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
menggolongkan biaya diantaranya :
1. Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan
a. Factory Cost (Biaya Produksi)
1. Biaya Bahan Baku (Direct Material Cost)
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost)
3. Biaya Tidak Langsung (Factory Overhead)
b. Commercial Expense (Operating Expense)
1. Marketing and Selling Expense
2. General & Administration Expense
2. Berdasarkan Periode Akuntansi
a. Capital Expenditure (Pengeluaran Modal). Pengeluaran ini akan memberi
manfaat pada beberapa periode akuntansi. Jenis pengeluaran ini
dikapitalisir dan dicantumkan sebagai harga perolehan. Suatu pengeluaran
dikelompokkan sebagai capital expenditure jika pengeluaran ini memberi
manfaat lebih dari satu periode akuntansi, jumlahnya relatif besar, dan
pengeluaran ini sifatnya tidak rutin.
b. Revenue Expenditure (Pengeluaran Penghasilan). Pengeluaran ini akan
memberi manfaat pada periode akuntansi dimana pengeluaran ini terjadi.
Pengeluaran ini menjadi beban pada periode tersebut, dan dicantumkan
dalam income statement. Suatu pengeluaran dikelompokkan sebagai revenue
expenditure jika pengeluaran tersebut memberi manfaat pada periode
terjadinya pengeluaran tersebut, jumlahnya relatif kecil, dan umumnya
pengeluaran ini sifatnya rutin.
3. Berdasarkan Pengaruh Manajemen Terhadap Biaya
a. Biaya Terkendali (Controllable Cost). Adalah biaya yang secara langsung
dapat dipengaruhi oleh seorang manajer tingkatan tertentu dalam jangka
waktu tertentu.
b. Biaya Tidak Terkendali (Uncontrollable Cost). Adalah biaya yang tidak dapat
dipengaruhi oleh seorang manajer atau pejabat tingkatan tertentu.
4. Karakteristik Biaya Dihubungkan Dengan Keluarannya
a. Biaya Engineered. Adalah elemen biaya yang mempunyai hubungan phisik yang eksplisit dengan output.
b. Biaya Discretionary. Biaya ini disebut juga managed cost atau
programmed cost adalah semua biaya yang tidak mempunyai hubungan yang
akurat dengan output.
c. Biaya Commited atau biaya kapasitas. Adalah semua biaya yang terjadi
dalam rangka untuk mempertahankan kapasitas atau kemampuan organisasi dalam kegiatan produksi, pemasaran dan administrasi.
5. Pengaruh Perubahan Volume Kegiatan Terhadap Biaya
a. Biaya Tetap. Yaitu biaya yang jumlah tidak dipengaruhi oleh perubahan
volume kegiatan sampai pada tingkatan tertentu. Biaya tetap perunit berubah
berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan.
b. Biaya Variabel. Biaya variabel mengasumsikan hubungan linear antara biaya
aktifitas tersebut. Biaya variabel yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah
secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume
kegiatan maka semakin besar pula jumlah total biaya variabel.
c. Biaya Semi Variabel. Yaitu biaya dimana jumlah totalnya berubah sesuai
dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidak
sebanding/proporsional.
6. Berdasarkan Objek yang dibiayainya
a. Biaya Langsung. Biaya yang terjadi atau manfaatnya dapat diidentifikasi
kepada objek atau pusat biaya tertentu.
b. Biaya Tidak Langsung. Biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak dapat
diidentifikasi pada objek atau pusat biaya tertentu, atau biaya yang
manfaatnya dinikmati oleh beberapa objek atau pusat biaya.
E. Sistem Akuntansi Biaya
Sistem akuntansi biaya (cost system) dapat dikelompokkan menjadi dua
sistem yaitu :
1. Actual Cost System (Sistem Harga Pokok Sesungguhnya). Yaitu sistem
pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sesuai
dengan harga pokok yang sesungguhnya dinikmati. Pada sistem ini, harga pokok
produksi baru dapat dihitung pada akhir periode setelah biaya sesungguhnya
dikumpulkan.
2. Standard Cost System (Sistem Harga Pokok Standar). Yaitu sistem
pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan
sebesar harga pokok yang telah ditentukan/ditaksir sebelum suatu produk
atau pesanan dikerjakan.
ABC (Activity Based Cost) System
Diuji coba pada awal dekade 1990-an di USA
F. Sistem Pengumpulan Harga Pokok
1. Job Order Cost. Yaitu suatu metode pengumpulan harga pokok produk yang
dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak. Jadi setiap ada pesanan
mempunyai harga pokok tersendiri yang dibuat dalam job cost sheet. Pada
metode ini, produksi dilakukan untuk memenuhi pesanan pelanggan.
2. Process Cost. Yaitu metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya
dikumpulkan untuk setiap satuan waktu. Pada metode ini, proses produksi
diperusahaan dilaksanakan secara terus menerus, barang yang dihasilkan
homogen, dan perhitungan harga pokok produksi didasarkan atas waktu. Pada
metode ini, produksi dilakukan untuk memenuhi stock.
G. Manfaat Biaya Perunit.
1. Perusahaan Munafaktur
Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan pengukuran dan pembebanan biaya
sehingga biaya perunit dari suatu produk dapat ditentukan. Informasi biaya perunit
adalah sangat penting bagi perusahaan manufaktur untuk penilaian persediaan,
penentuan laba, dan pengambilan keputusan lainnya. Pengungkapan biaya
persediaan dan penentuan laba adalah kebutuhan pelaporan keuangan yang dihadapi setiap perusahaan pada setiap akhir periode.
Untuk menentukan biaya perunit, maka total biaya yang digunakan
tergantung tujuan informasi tersebut. Perusahaan dapat menggunakan biaya
produksi, atau biaya variabel, atau biaya produksi ditambah biaya non produksi.
Untuk pembuatan laporan keuangan untuk pihak eksternal, maka informasi
biaya perunit diperoleh dari total biaya produksi, sedangkan untuk
pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak pesanan khusus, dalam
kondisi perusahaan beroperasi dibawah kapasitas produksi, maka informasi
biaya yang dibutuhkan adalah informasi biaya variabel.
Perusahaan munafaktur, Pada umumnya Akuntansi biaya yang dibahas dalam
mata kuliah ini adalah yang diterapkan dalam perusahaan manufaktur.
Alasannya lebih kompleks apabila dibandingkan dg perusahaan lain.
Kegiatan pokok perusahaan manufaktur yakni mengolah bahan baku menjadi
produk jadi yang siap untuk dijual.
Fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur
a. Fungsi produksi
b. Fungsi pemasaran
c. Fungsi administrasi dan umum.
Berdasarkan fungsi di atas, maka dalam perusahaan manufaktur dapat
dibagi menjadi : Biaya produksi, biaya pemasaran dan biaya administrasi
& umum.
Perusahaan Manufaktur Yakni Perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan
baku menjadi produk jadi dan melakukan penjualan produk tersebut kepada
konsumen atau perusahaan manufaktur lain.
Kegiatan pengolahan bahan baku, menjadi produk jadi memer- lukan 3 kelompok pengorbanan sumber ekonomi, yakni :
(1) Pengorbanan bahan baku
(2) Pengorbanan jasa tenaga kerja,dan
(3) Pengorbanan jasa fasilitas.
Dalam pemasaran produk jadi, juga memerlukan pengorbanan sumber ekonomi, yakni :
(1) Biaya produksi : terdiri biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
(2) Biaya pemasaran
(3) Biaya administrasi dan umum.
Perusahaan dagang Perusahaan yang kegiatannya membeli barang dagangan
dari perusahaan lain dan melakukan penjualan barang tersebut kepada
konsumen atau perusahaan manufaktur.
Untuk mendapatkan barang dagangan, perusahaan dagang mengeluarkan biaya,
yang dalam laporan laba rugi dikelompok kan menjadi 3 golongan yakni :
(1) Harga pokok penjualan
(2) Biaya pemasaran
Biaya administrasi dan umum
2. Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa juga memerlukan informasi biaya perunit. Pada dasarnya
untuk menghitung biaya perunit antara perusahaan jasa maupun perusahaan
manufaktur adalah sama. Pertama sekali, perusahaan jasa yang disediakan dan
mengidentifikasi total biaya untuk unit jasa yang disediakan.
Perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur menggunakan data biaya
dengan tujuan yang sama, yaitu untuk menentukan profitabilitas, kelayakan untuk
memperkenalkan layanan baru, membuat keputusan harga jual dan lainnya, hanya
perusahaan jasa tidak memerlukan data biaya untuk menentukan nilai persediaan,
karena jasa tidak menghasilkan produk fisik.
H. Kalkulasi Biaya Produk Tradisional
Kalkulasi biaya produk tradisional hanya membebankan biaya produksi pada
produk. Pembebanan biaya utama keproduk tidak memiliki kesulitan,
karena dapat menggunakan penelusuran langsung atau penelusuran penggerak
yang sangat akurat. Tetapi sebaliknya, biaya overhead memiliki masalah
dalam pembebanan biaya ke produk, karena hubungan antara masukan dan
keluaran tidak dapat diobservasi secara fisik.
Dalam sistem biaya tradisional, untuk membebankan biaya ke produk
digunakan penggerak aktifitas tingkat unit (unit level drivers), karena
ini merupakan faktor yang menyebabkan perubahan biaya sebagai akibat
perubahan unit yang diproduksi. Contoh penggerak tingkat unit yang
secara umum digunakan untuk membebankan overhead meliputi :
1. Unit yang diproduksi
2. Jam tenaga kerja langsung
3. Tenaga kerja langsung (rupiah)
4. Jam mesin
5. Bahan langsung
Setelah mengidentifikasi penggerak (driver) tingkat unit, lalu memprediksi
tingkat keluaran aktifitas yang diukur oleh penggerak tersebut, yaitu apakah
berdasarkan aktifitas aktual yang diharapkan (expected activity level) dan aktifitas
normal (normal activity level). Expected activity level adalah output
aktivitas yang diharapkan dicapai oleh perusahaan pada tahun yang akan
datang, sedangkan
normal activity level adalah output aktivitas rata-rata yang merupakan
pengalaman perusahaan dalam jangka panjang. Aktivitas normal mempunyai
keunggulan berupa penggunaan tingkat aktifitas yang sama dari tahun
ketahun, sehingga pembebanan overhead ke produk tidak begitu
berfluktuasi.
I. Keterbatasan Sistem Akuntansi Biaya
Tarif pabrik menyeluruh dan tarif departemental telah digunakan beberapa
dekade dan terus digunakan secara sukses. Namun pada beberapa situasi tarif
tersebut menimbulkan distorsi yang dapat membuat stress perusahaan yang
berproduksi dalam lingkungan produksi canggih (advanced manufacturing
environment). Gejala-gejala dari sistem biaya yang ketinggalan jaman diantaranya
sebagai berikut :
1. Hasil dari penawaran sulit dijelaskan
2. Harga pesaing nampak lebih rendah sehingga kelihatan tidak masuk akal.
3. Produk-produk yang sulit diproduksi menunjukkan laba yang tinggi.
4. Manajer operasional ingin menghentikan produk-produk yang kelihatan
menguntungkan.
5. Marjin laba sulit dijelaskan
6. Pelanggan tidak mengeluh atas biaya naiknya harga
7. Departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu untuk memberi data
biaya bagi proyek khusus.
8. Biaya produk berubah karena perubahan peraturan pelaporan
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya
Pengertian Akuntansi Biaya Adalah proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau
jasa, dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.
BiayaDalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur
dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi
untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit biaya merupakan bagian
daripada harga pokok yang dikorbankan di dalam usaha untuk memperoleh
penghasilan.
Tujuan Akuntansi Biaya Yakni untuk menyediakan informasi biaya bagi
kepentingan manajemen guna membantu mereka di dalam mengelola perusahaan
atau bagiannya.
Perusahaan munafaktur, Pada umumnya Akuntansi biaya yang dibahas dalam
mata kuliah ini adalah yang diterapkan dalam perusahaan manufaktur.
Alasannya lebih kompleks apabila dibandingkan dg perusahaan lain.
Kegiatan pokok perusahaan manufaktur yakni mengolah bahan baku menjadi
produk jadi yang siap untuk dijual.
Fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur
a. Fungsi produksi
b. Fungsi pemasaran
c. Fungsi administrasi dan umum.
Berdasarka¬n fungsi di atas, maka dalam perusahaan manufaktur dapat
dibagi menjadi : Biaya produksi, biaya pemasaran dan biaya administrasi
& umum.
2. Klasifikasi Biaya (Penggolongan Biaya)
Biaya dapat digolongkan menjadi beberapa golongan atas dasar, yakni sebagai berikut :
1.Obyek Pengeluaran
2.Fungsi-Fungsi Pokok Perusahaan.
3.Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai.
4.Atas Dasar Tingkah Lakunya terhadap Perubahan Volume Kegiatan.
5.Jangka Waktu
3. Metode Pengumpulan Biaya Produksi.
Pengumpulan harga pokok produksi dapat ditentukan oleh cara produksi,
yakni : a) Produksi atas dasar pesanan dan b) Produksi massa. Perusahaan
yang berproduksi berdasar pesanan menggunakan metode harga pokok
pesanan (job order cost method) . Sedangkan perusahaan yang berproduksi
massa, mengumpulkan harga pokok produksi dengan menggunakan metode harga
pokok proses (proses cost method).
4. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
Yakni merupakan cara memperhitungkan unsure-unsur biaya ke dalam harga
pokok produksi. Ada dua pendekatan, : (1) Full Costing dan (2) Variable
Costing. Full Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi
yang memperhitungkan semua unsure biaya produksi ked ala harga pokok
produksi baik yang bersifat variabel maupun tetap.
Variable Costing yakni Metode penentuan harga pokok produksi yang hanya
memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga
pokok produksi.
5. Perbandingan Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur dengan Laporan Laba Rugi Perusaha- an Dagang.
Perusahaan dagang Perusahaan yang kegiatannya membeli barang dagangan
dari perusahaan lain dan melakukan penjualan barang tersebut kepada
konsumen atau perusahaan manufaktur.
Untuk mendapatkan barang dagangan, perusahaan dagang mengeluarkan biaya,
yang dalam laporan laba rugi dikelompok kan menjadi 3 golongan yakni :
(3) Harga pokok penjualan
(4) Biaya pemasaran
(5) Biaya administrasi dan umum
Perusahaan Manufaktur Yakni Perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan
baku menjadi produk jadi dan melakukan penjualan produk tersebut kepada
konsumen atau perusahaan manufaktur lain.
Kegiatan pengolahan bahan baku, menjadi produk jadi memer- lukan 3 kelompok pengorbanan sumber ekonomi, yakni :
(4) Pengorbanan bahan baku
(5) Pengorbanan jasa tenaga kerja,dan
(6) Pengorbanan jasa fasilitas.
Dalam pemasaran produk jadi, juga memerlukan pengorbanan sumber ekonomi, yakni :
(4) Biaya produksi : terdiri biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
(5) Biaya pemasaran
(6) Biaya administrasi dan umum.