Kamis, 27 Agustus 2015

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUT

PENGERTIAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
Akuntansi Pertanggungjawaban merupakan istilah untuk menjelaskan sistem akuntansi yang merencanakan, mengukur, dan mengevaluasi kinerja organisasi atas dasar tanggung jawab. Pendapatan dan biaya diakumulasikan dan dilaporkan oleh pusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban merupakan segmen organisasi yang bertanggungjawab atas tugas tertentu.
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan jawaban manajemen atas asumsi umum bahwa urusan bisnis dapat diselesaikan secara efektif dengan mengendalikan orang yang bertanggung jawab menjalankan suatu tugas. Salah satu tujuannya adalah memastikan bahwa individu pada semua level di perusahaan memberikan kinerja secara memuaskan yang sejalan dengan tujuan umum perusahaan secara keseluruhan.
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan komponen esensial dari keseluruhan sistem pengendalian di perusahaan. Keuntungan khususnya didapat dari fakta bahwa strukturnya menyediakan kerangka kerja yang bermakna terhadap perencanaan, pengumpulan data, dan pelaporan hasil kinerja perusahaan berdasarkan tanggung jawab dan pengendalian.

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN VERSUS AKUNTANSI KONVENSIONAL
Akuntansi pertanggungjawaban tidak melibatkan perbedaan apapun dibandingkan prinsip akuntansi diterima umum. Kalaupun ada, maka hanya mengenai cara operasi direncanakan dan cara data akuntansi dikelompokkan dan diakumulasikan. Akuntansi pertanggungjawaban memperbaiki relevansi informasi akuntansi dengan membangun sebuah kerangka kerja untuk perencanaan, akumulasi data, dan pelaporan yang sejalan dengan struktur organisasi dan hierarki akuntabilitas. Dengan demikian, maka akuntansi pertanggungjawaban tidak mengalokasikan biaya bersama pada segmen yang mengambil manfaat namun dikenakan pada segmen yang memulai dan mengendalikan keberadaannya.

JARINGAN PERTANGGUNGJAWABAN
Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan atas premis bahwa semua biaya dapat dikendalikan dan masalah yang ada hanyalah menyediakan sebuah batas akhir bagi pengendaliannya. Dengan demikian, maka struktur organisasi dijabarkan menjadi sebuah jaringan pusat pertanggungjawaban individual atau unit organisasi yang menjalankan sebuah fungsi.
Untuk memastikan fungsi pertanggungjawaban berjalan lancar, maka struktur organisasi perusahaan haruslah dianalisa secara hati-hati dan pertanggungjawaban atas pendapatn sebenarnya dan biaya ditentukan. Untuk menciptakan sturktur jaringan pertanggungjawaban yang efisien, pertanggungjawaban dan lingkup kewenangan bagi setiap individu dari semua jenjang manajemen harus ditentukan dan dijelaskan secara jelas.

MEMPERBAIKI TANGGUNG JAWAB
Setelah memilih jenis struktur organisasi, maka langkah selanjutnya dalam membangun sebuah sistem pertanggungjawaban perilaku yang efektif adalah dengan menjabarkan secara pasti tanggung jawab. Sebagian besar orang menghargai tanggung jawab dan tantangan yang ditawarkan, karena dengan adanya tanggung jawab maka orang akan cenderung merasa penting dan mampu.
Dampak perilaku yang diinginkan dari pembebanan tanggung jawab bagi fungsi tertentu didukung oleh penelitian empirik. Sayangnya, ketergantungan dari berbagai segmen dalam sebuah organisasi membuat sebuah keadaan dimana dijelaskan secara gamblang tugas-tugas mana yang dirasa sulit.
Oleh karena itu, pembuatan sebuah kerangka kerja tanggung jawab yang seimbang cukup susah dan memerlukan berbagai kompromi. Hal yang paling susah dari penjabaran secara jelas sebuah tanggung jawab adalah derajat penentuan dan pengendalian atas suatu sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan sebuah tugas.

PERENCANAAN, AKUMULASI DATA, DAN PELAPORAN OLEH PUSAT TANGGUNG JAWAB
Anggaran Tanggung Jawab
Ciri anggaran tanggung jawab adalah manajer pusat tanggung jawab ditugaskan target kinerja atas pendapatan dan biaya dimana mereka mempunyai kendali. Dengan demikian, maka manajer akan mempunyai dasar yang adil dalam membandingkan kinerja nyata dengan yang diharapkan.
Akumulasi Data
Untuk memfasilitasi pembandingan secara periodic dengan berbagai rencana anggaran, akumulasi dari pendapatan nyata dengan biaya harus mengikuti pola jaringan tanggung jawab. Hal ini membutuhkan sebuah pengelompokan tiga dimensi dari biaya dan pendapatan selama proses akumulasi data. Jenis akumulasi data menyediakan manajemen dengan informasi yang relevan pada beberapa aspek dari operasi.

Pelaporan Tanggung Jawab
Hasil akhir dari sistem akuntansi tanggung jawab adalah pelaporan tanggung jawab atau kinerja secara berkala. Laporan ini merupakan media dimana biaya dikendalikan, efisiensi manajerial diukur dan tingkat pencapaian ditentukan. Untuk meningkatkan efisiensi, sistem pelaporan tanggung jawab harus didasarkan dengan apa yang dinamakan prinsip piramida, yakni bahwa manajer tanggung jawab menerima laporan pengendalian yang dimilikinya

ASUMSI PERILAKU DARI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
Management By Exeption
Hal diatas mengasumsikan bahwa untuk mengatur dan mengendalikan kegiatan organisasi secara efektif, manajer hanya perlu memusatkan perhatiannya pada wilayah dimana hasil nyata berbeda dengan target atau standar anggaran. Sayangnya, hanya perbedaan yang tidak diinginkan dan titik masalah yang telah jelas yang menerima perhatian segera. Oleh karena itu, pusat tanggung jawab seringkali menganggap laporan kinerja sebagai alat yang menekankan kegagalan.
Manajer tingkat bawah cenderung melihat laporan semacam ini sebagai hukuman dan bukan sebagai informasi. Untuk mengubah pandangan semacam ini, maka sistem penghargaan perusahaan haruslah mensejajarkan pencapaian target dengan kinerja sukses.

Management By Objective
Akuntansi pertanggungjawaban memfasilitasi management by objective. Hal ini merupakan pendekatan manajemen yang dirancang untuk mengatasi kesalahan tanggapan manusiawi yang sering timbul oleh usaha untuk mengendalikan operasi berdasarkan dominasi. Sebagai sebuah cara pengendalian manajemen, MBO memfasilitasi keinginan untuk tidak didominasi dengan memberi manajer dan bawahannya sebuah kesempatan untuk secara bersama merumuskan pencapaian dan kegiatan bagi pusat tanggung jawab masing-masing.

Kebetulan Antara Jaringan Pertanggungjawaban dengan Struktur Organisasi
Akuntansi pertanggungjawaban mengasumsikan pengendalian organisasi ditingkatkan melalui penciptaan sebuah jaringan pusat tanggungjawab yang selaras dengan struktur organisasi. Niat manejemen tingkat atas untuk mendelegasikan dijelaskan melalui hierarki kewenangan atau struktur organisasi. Namun demikian, banyak organisasi yang dilanda kelemahan yang hebat mengenai delegasi. Hal ini berakibat pada usaha saling melewati tugas dan tanggung jawab.

Penerimaan Tanggung Jawab
Hal yang paling menentukan dalam sistem akuntansi tanggung jawab adalah penerimaan dari manajer tanggung jawab atas tanggung jawab yang dilimpahkan secara adil serta keinginannya untuk tetap dijaga akuntabilitasnya. Keinginan manajer untuk menerima tanggung jawab bergantung atas bagaimana mereka mempersepsikan penentuan dan pengendalian atas manusia dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan tugas.

Kemampuan Untuk Menciptakan Kerjasama
Akuntansi pertanggungjawaban memperbaiki kerjasama organisasi dengan menunjukkan manajer dimana kegiatan mereka dan juga semua bekerja menuju tujuan bersama.Hal ini juga meningkatkan loyalitas, percaya diri, dan perasaan untuk merasa penting. Jiwa kerjasama yang ditimbulkan akan meningkat karena mereka akan percaya bahwa mereka bekerja menuju tujuan bersama dan sebagai sebuah bagian penting dari organisasi.
Ada dua jenis pembagian sistem pelaporan. Pembagian secara umum membedakan dua jenis sistem pelaporan, yaitu Sistem Pelaporan Horisontal dan Sistem Pelaporan Vertikal. Sedangkan pembagian sistem pelaporan secara khusus membedakan 4 jenis sistem pelaporan, yaitu Sistem Pelaporan Akuntansi Keuangan, Sistem Pelaporan Akuntansi Biaya, Sistem Pelaporan Akuntansi Pertanggungjawaban, dan Sistem Pelaporan Profitabilitas.

Sistem Pelaporan Horisontal
            Sistem ini menghubungkan semua kegiatan operasional di dalam fungsi-fungsi operasi dan menciptakan berbagai analisa, kesimpulan, dan proyeksi (ramalan).
            Suatu contoh yang baik dari sistem horisontal dapat digambarkan dengan melihat hubungan antara order (pesanan), produksi, pengiriman dan penagihan. Ketika order diterima, informasi dikirim ke bagian produksi untuk dibuat jadwal produksi. Setelah selesai produksi, barang dikirim ke bagian pengiriman untuk diserahkan ke pelanggan. Bagian pengiriman kemudian memberikan informasi mengenai barang yang dikirim ke bagian penagihan untuk dibuat faktur.


Sistem Pelaporan Vertikal
            Sistem ini menghubungkan semua tingkatan manajerial dalam suatu struktur organisasi perusahaan. Sistem pelaporan vertikal yang efektif akan menyaring dan meringkas informasi yang ada dalam laporan sesuai dengan tingkatan manajerial.

Sistem Pelaporan Akuntansi Biaya
Sistem ini sangat erat kaitannya dengan sistem pelaporan akuntansi keuangan, bahwa sistem ini menyajikan perhitungan biaya (harga pokok penjualan) suatu produk yang akan digunakan dalam sistem pelaporan akuntansi keuangan.
            Untuk menghasilkan laporan biaya, kita harus mengetahui mengenai jenis sistem akuntansi biaya, yaitu job order costing dan process costing.
            Sistem akuntansi biaya yang efektif dapat sangat bermanfaat dalam menghasilkan laporan yang berguna bagi manajer. Selain itu sistem akuntansi biaya yang baik akan memungkinkan perusahaan menghasilkan laporan yang menunjukkan profitabilitas untuk pekerjaan yang telah diselesaikan.          

Sistem Pelaporan Akuntansi Keuangan
            Sistem ini menghasilkan laporan keuangan berdasarkan data-data transaksi yang dikumpulkan dan diproses oleh bagian pembukuan.
Pada umumnya laporan yang dihasilkan sistem ini diperuntukkan bagi pihak ekstern perusahaan dan isi dari laporan tersebut ringkas. Tapi tidak menutup kemungkinan bagi pihak intern perusahaan untuk menggunakan laporan yang dihasilkan oleh sistem ini (dengan beberapa penyesuaian tentunya).
            Terdapat perbedaan antara laporan yang diberikan bagi pihak ekstern dengan pihak intern, pertama, bahwa laporan yang ditujukan bagi pihak intern lebih detail/rinci dibandingkan dengan laporan yang diperuntukkan bagi pihak ekstern, kedua, laporan yang diperuntukkan bagi pihak intern tidak terikat kepada prosedur standar (prinsip-prinsip akuntansi) sedangkan laporan yang diperuntukkan bagi pihak ekstern harus memenuhi syarat-syarat akuntansi yang lazim, ketiga, biasanya laporan yang diberikan kepada pihak intern bertujuan untuk kegiatan perencanaan dan kontrol manajerial.

Sistem Pelaporan Akuntansi Pertanggungjawaban
            Konsep yang mendasari sistem ini adalah bahwa setiap informasi yang dihasilkan harus dapat ditelusuri untuk diminta pertanggungjawabannya. Jika terdapat suatu kesalahan atau penyimpangan akan dapat dengan mudah untuk menelusuri siapa yang bertanggungjawab terhadap penyimpangan tersebut.
            Pada intinya sistem ini menghasilkan sekumpulan laporan yang saling berhubungan  yang disiapkan oleh manajer dari berbagai pusat pertanggungjawaban.
            Laporan pertanggungjawaban yang efektif harus dapat menelusuri suatu inefisiensi sampai kepada komponen individu dan memotivasi manajer yang memegang tanggungjawab untuk melakukan koreksi.

Sistem Pelaporan Profitabilitas
            Dalam sistem ini, konsep yang mendasari adalah perencanaan laba, dimana suatu organisasi dipandang sebagai kelompok-kelompok pusat laba (profit centre). Rencana perolehan laba ditetapkan berdasarkan masing-masing profit centre. Profit centre tersebut dapat berupa divisi ataupun produk yang dijual perusahaan. Pembagian profit centre tersebut memungkinkan perusahaan untuk mengukur kinerja dari masing-masing kelompok dan melakukan analisa terhadap kelompok tersebut.
            Dari penjelasan di atas terlihat bahwa sistem pelaporan profitabilitas tidak hanya bermanfaat sebagai alat perencanaan laba, tapi juga dapat digunakan sebagai alat evaluasi. Keunggulan lain yang dapat kita lihat bahwa masing-masing manajer dapat melihat kontribusi masing-masing unit organisasi terhadap laba perusahaan secara keseluruhan.

Perusahaan yang memiliki banyak pusat pertanggung-jawaban biasanya memilih satu dari dua pendekatan pengambilan keputusan: sentralisasi atau desentralisasi. Desentralisasi adalah praktek pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada jenjang yang lebih rendah. Desentralisasi biasanya diujudkan melalui pembentukan unit-unit yang disebut divisi. Satu cara pembedaan divisi adalah berdasarkan jenis barang atau jasa yang diproduksi,  garis geografis atau berdasarkan jenis pertanggungjawaban yaitu: pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba dan pusat investasi. Pusat Investasi mencerminkan tingkat tertinggi desentralisasi, karena manajernya memiliki kebebasan untuk membuat beragam keputusan penting.
Desentralisasi memiliki banyak keunggulan:
  1. Manajemen puncak bebas dari pemecahan masalah harian dan terkonsentrasi pada strategi, pembuatan keputusan yang mempunyai tingkatan lebih tinggi dan pada masalah koordinasi.
  2. Memberikan pengalaman berharga bagi manajemen lebih bawah dalam pembuatan keputusan
  3. Manajer lebih bawah memiliki informasi yang lebih rinci terutama informasi local.
  4. Untuk memudahkan evaluasi kerja dikarenakan adanya kebebasan bagi manajer tingkat bawah.
  5. Mendorong manajer tingkat bawah untuk menunjukan kerja terbaik mereka, hal ini muncul karena semangat kerja mereka meningkat sehubungan dengan pelimpahan wewenang dan tanggungjawab.
Disamping itu desentralisasi juga mempunyai kelemahan:
  1. Memungkinkan manajer membuat keputusan tanpa sepenuhnya memahami gambaran keseluruhan dari perusahaan dikarenakan pemahaman yang sedikit mengenai strategi perusahaan.
  2. Kurang koordinasi bagi manajer-manejer yang memiliki otonomi.
  3. Manajer tingkat bawah dimungkinkan mempunyai tujuan yang berbeda dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan
Terdapat empat istilah kunci dalam penerapan desentralisasi: delegasi, wewenang, tanggungjawab dan akuntabilitas. Delegasi adalah pembagian kebawah tugas-tugas pekerjaan dan kekuasaan pengambilan keputusan terkait pada manajer didalam sebuah organisasi. Wewenang/otoritas adalah hak untuk membuat keputusan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas yang diemban. Tanggungjawab adalah kewajiban penerima otoritas untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Akuntabilitas/pertanggungjawaban mengacu pada ukuran pencapaian hasil yang biasanya dipenuhi dengan cara pembuatan laporan kinerja berkala.
Dalam organisasi sebuah perusahaan, penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang bertanggungjawab dilaksanakan dengan menetapkan pusat-pusat pertanggung-jawaban dan tolok ukur kinerjanya. Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu unit organisasi  yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab..
Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu sistem yang mengolah input menjadi output. Input dan output yang dapat diukur dengan satuan uang disebut dengan biaya dan pendapatan.

MAKALAH FAKULTAS EKONOMI (EKONOMI MONETER)

 Makalah Fakultas Ekonomi:Ekonomi Moneter



(RINGKASAN ILMU EKONOMI MONETER)

PENGERTIAN
Ekonomi moneter adalah bagian dari makroekonomi yang mempelajari tentang sifat, fungsi serta pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi.

Kegiatan Ekonomi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mempengaruhi tingkat pengangguran, produksi, harga dan hubungan pembayaran internasional.

Cakupan Ilmu ekonomi Moneter
1. Peranan serta fungsi uang dalam perekonomian.
2. Sistem moneter serta pengaruhnya terhadap jumlah uang dan kredit.
3. Struktur dan fungsi bank sentral.
4. Pengaruh jumlah uang dan kredit terhadap kegiatan ekonomi.
5. Pembayaran serta sistem moneter internasional.

Manfaat mempelajari Ekonomi Moneter
1. Kita akan dapat mengetahui secara mendalam bagaimana mekanisme penciptaan uang, tingkat bunga, pasar uang, sistem dan kebijakan moneter serta pembayaran internasional.
2. Dengan mempelajari ilmu ekonomi moneter, kita juga akan dapat mengetahui dan menganalisa beberapa fenomena moneter dalam kaitannya dengan efek kebijaksanaan moneter terhadap kegiatan ekonomi.

UANG
Definisi Uang
Uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai / diterima untuk melakukan pembayaran, baik barang, jasa maupun hutang.

- M1 = Uang kertas + Simpanan dalam bentuk rekening koran (Deman Deposit).
- M2 = M1 + Tabungan + Deposito berjangka pada bank-bank umum.
- M3 = M1 + Tabungan + deposito berjangka pada lembaga tabungan non-bank (uang kuasi)

Fungsi Uang
1. Sebagai satuan pengukur nilai.
2. Sebagai alat tukar menukar.
3. Sebagai alat penimbun/penyimpan kekayaan.
4. Ukuran untuk pembayaran masa depan(Standart for deferred payments)

Klasifikasi Uang
1. Full Bodied Money. : Uang di mana nilainya sebagai barang sama dengan nilainya sebagai uang. Seperti uang pada masa kuno: ternak, beras (sistem barter)dll. Dalam dunia modern, full bodied money ini adalah emas dan perak.
2. Representative Full Bodied Money : Uang kertas, dimana nilainya sebagai barang tidak ada (nol). Uang ini hanya mewakili (represent) dari sejumlah barang/logam (emas.perak), di mana nilai logam sebagai barang sama dengan nilainya sebagai uang. Contoh: Surat emas yang beredar di Amerika yang ditarik kembali tahun 1833.
3. Credit Money : Uang yang mana nilainya sebagai uang lebih besar daripada nilainya sebagai barang.

Credit Money dapat berbentuk:
1. Token Coins (Uang Tanda). Logam dengan nilai nominalnya sebagai uang lebih tinggi daripada nilainya sebagai barang (nilai intrinsik). Contoh: Uang perak.
2. Representative Token Money. Uang yang dijamin dengan logam atau koin yang nilainya sebagai barang (intrinsik) lebih rendah dari nilai nominal.
3. Fiat Money. Yaitu uang kertas yang dikeluarkan oleh pemerintah.
4. Uang kertas yang dikeluarkan oleh Bank Sentral  merupakan kebanyakan uang yang ada sekarang.
5. Demand Deposit.  Uang giral, yang merupakan bagian terbesar dari jumlah uang beredar.

STANDAR MONETER

1. Standar Kembar (Bimetallism)
 Apabila pemerintah menggunakan emas dan perak sebagai dasar nilai mata uangnya.
Hukum Gresham : Bad money drive out good money. (Uang perak `bad money` yang nilainya undervalued akan menggantikan uang emas ‘good money` yang overvalued`).
2. Standar Emas.
 Apabila nilai mata uang suatu negara didasarkan atas nilai seberat emas tertentu.
3. Fiat Standar.
 Surat emas dan perak sebagai pengganti emas/perak yang disimpan.
4. Uang Giral.
 Deposito di bank-bank.
5. Uang Kuasi
 Terdiri dari deposito berjangka dan tabungan serta rekening valuta asing milik swasta domestik.

Pasar Uang
Pasar ->  Tempat terjadinya permintaan dan penawaran.
Jenis-jenis pasar:
1. Pasar barang dan jasa.
2. Pasar tenaga kerja.
3. Pasar uang dan modal.
4. Pasar luar negeri.

Pasar uang adalah tempat berputarnya segala uang dan modal yang ada dalam semua kegiatan ekonomi.
Pelaku Utama pasar uang :
1. Otoritas moneter (Pemerintah dan bank sentral)
2. Lembaga keuangan (Bank Umum dan lain-lain)
3. Masyarakat.

B= C+R
B= Uang Primer
C= Currency
R= Bank Reserve (Cadangan Bank).


LEMBAGA KEUANGAN

Bank-bank umum serta lembaga keuangan non bank. 
Bank Umum adalah : Suatu lembaga keuangan yang tujuan utamanya adalah mencari keuntungan.

Keuntungan > RQ-CQ (Pendapatan - Biaya).

Dana Bank > Kekayaan/Assets= Hutang/Liabilities+Modal Sendiri/Net Worth.

Manajemen Likuiditas Bank:
1. Pendekatan The Pool of Funds
> Semua dana yang tersedia dikumpul jadi satu dalam satu pool.

2. Pendekatan The Assets Allocation
 Dana yang berasal dari giro sebagian besar harus dialokasikan untuk cadangan/kas dan hanya sebagian kecil untuk investasi.


TEORI PERMINTAAN UANG

A. KLASIK
Irving Fisher > Teori Kuantitas Uang (Quantity theory of Money)

M.V = P.T
> Nilai dari barang-barang/jasa yang dibeli harus sama dengan nilai barang-barang yang dijual.

M = (Money) Uang yang ada di dalam masyarakat.
V = (Velocity of Circulation) Kecepatan perputaran uang.
P = (Price) Harga rata-rata.
T = (Transaction) Volume Transaksi.

> Selanjutnya terjadi ekuilibrium sektor moneter, dengan persamaan:

Md = Ms
Md = Money of Demands (Permintaan Uang)
Ms = Money of Suply (Penawaran Uang)

Md= 1/V . PT
Ms= 1/V . PT

> Teori Fisher menghendaki selalu dalam posisi Full Employment (Hukum Say).
Fisher mengatakan: bahwa permintaan akan uang timbul dari penggunaan uang dalam proses transaksi.

Teori Cambridge 
(Alfred Marshall dan A.C Pigou)

> Uang dipegang oleh seseorang karena sangat mempermudah transaksi dan kegiatan-kegiatan ekonomi lain (faktor convenience).

Di lain pihak, memegang uang berarti mengorbankan kemungkinan mendapatkan penghasilan dalam bentuk bunga atau keuntungan kapital (Capital Gain) seandainya dia memegang kekayaan dalam bentuk surat berharga atau barang.

> Permintaan akan uang tidak hanya dipengaruhi oleh volume transaksi dan faktor kelembagaan (Teori Fisher), tapi juga dipengaruhi oleh tingkat bunga, kekayaan warga dan ramalan/harapan (expectations) masyarakat mengenai masa mendatang.
> Selanjutnya, teori Cambridge menganggap bahwa ceteris paribus permintaan uang adalah proporsional dengan tingkat pendapatan nasional.

Md = k P . Y
Di mana:
Md = Money of Demands (Permintaan Uang)
Y = Pendapatan Nasional Riil
P = Tingkat Harga
k = Proporsi

Ms = Md

Ms = k P. Y

P = 1/k Ms . Y

> Kalau tingkat bunga naik, ada kecenderungan warga masyarakat mengurangi uang yang ingin mereka pegang, meskipun volume transaksi yang mereka rencanakan tetap. (Pengaruh expectations)

TEORI PERMINTAAN UANG KEYNES 
(John Major Keynes)
 Bukunya General Theory dan A Track on Monetary Reform 1923)
 Teorinya bernama Liquidity Preference
 Motif memegang uang menurut Keynes:
1. Motif Transaksi
2. Motif Berjaga-jaga
3. Motif Spekulasi

Permintaan total akan uang dari teori Keynes:

Md/P = [ k Y + ǿ (R . W) ]
di mana:
Md/P = Permintaan Uang Total
k Y =  Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga
ǿ (R . W) = Permintaan uang untuk spekulasi
R = (Interest) Tingkat bunga yang berlaku
W = (Wealth) Kekayaan yang ada dalam masyarakat

PENGERTIAN KEWIRAUSAHAN

Pengertian kewirausahaan secara umum
Seperti kita tahu kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha dan wirausaha terdiri dari 2 kata yaitu, wira yang berarti kesatria, pahlawan, pejuang, unggul, gagah berani, sedangkan satu lagi adalah kata usaha yang berarti bekerja, melakukan sesuatu.
Dengan demikian pengertian dari wirausaha ditinjau dari segi arti kata adalah orang tangguh yang melakukan sesuatu. Tetapi kalau definisi kewirausahaan yang lebih detail disini akan kita ambil dari beberapa sumber.
Mengacu dari Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan
Pengusaha kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, disebutkan bahwa:
  1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan.
  2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Kewirausahaan atau dalam bahasa perancis disebut entrepreneurship dan kalau diterjemahkan secara harfiah punya pengertian sebagai perantara, diartikan sebagai sikap dan perilaku mandiri yang mampu memadukan unsur cipta, rasa dan karya atau mampu menggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja keras dan kepuasan untuk mencapai prestasi maksimal .
Stoner, James: kewirausahaan adalah kemampuan mengambil faktor-faktor produksi-lahan kerja, tenaga kerja dan modal-menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru. Wirausahawan menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh
eksekutif bisnislain.

MAKALAH EKONOMI INTERNASIONAL

Makalah Ekonomi Internasional

                                                                            BAB I
Pendahuluan
A.    Pengertian Ekonomi internasional
Adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar kredit internasional. Ekonomi Internasional adalah Sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan Ekonomi Internasional (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan keuangan atau moneter serta organisasi ekonomi (Swasta maupun Pemerintah) dan kerjasama ekonomi antar negara.
Sebagai bagian dari ilmu ekonomi maka permasalahan pokok yang dihadapi dalam Ekonomi Internasional sama dengan ilmu ekonomi, yaitu masalah kelangkaan Produk, dan masalah pilihan produk, yang diartikan produk adalah barang dan jasa serta ide yang dibutuhkan dan dihasilkan oleh manusia.
Masalah kelangkaan dan pilihan produk barang (barang dan jasa serta ide) muncul karena adanya permintaan dan penawaran akan kebutuhan dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas dan permintaan serta penawaran sumber daya (resources). Permasalahan ekonomi tersebut dapat bersifat internasional karena adanya permintaan dan penawaran yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Pentingnya studi Ekonomi Internasional karena pada saat ini pengaruh globalisasi ekonomi dunia yang ditandai ciri-ciri atau karakter yaitu:
ü  Keterbukaan pasar atau liberalisasi pasar dan arus uang dan transfer teknlogi.
ü  Ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar dimana adanya perusahaan Multi Nasional.
ü  Persaingan semakin ketat antar negara atau antar perusahaan untuk meningkatkan: produktifitas, efisiensi, dan efektif yang optimal.
Sebagai konsekuensi dari globalisasi maka studi Ekonomi Internasional sangat pnting guna mengukur kemampuan suatu negara dalam kancah globalisasi.
B.       Tujuan Ekonomi International
 Adalah untuk mencapai tingkat kemakmuran yang lebih tinggi bagi umat manusia. Tujuan itu dapat dicapai dengan mengadakan kegiatan – kegiatan dalam bidang perdagangan, investasi, perkreditan, pengangkutan, perasuransian, diplosiasi dll
C.      Kerjasama Ekonomi Internasional
 Perdagangan internasional dapat terjadi karena setiap negara tidak bisa hidup sendiri, sehingga setiap negara akan menjalin kerja sama dengan cara tukar-menukar barang produksi. Perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk kerja sama ekonomi antarnegara. Setiap negara di dunia semakin sadar akan perlunya kerja sama antarbangsa, tidak hanya terbatas pada perdagangan saja, akan tetapi meluas pada usaha-usaha untuk ikut aktif dalam pembangunan ekonomi. Atas kesadaran tersebut, maka banyak muncul bermacam-macam lembaga kerja sama ekonomi baik dalam bentuk bilateral regional, maupun internasional.
D.    Pengertian perdagangan internasional
Untuk mengetahui pengertian perdagangan internasional tidaklah terlalu sulit bagi kita, karena kata perdagangan mempunyai arti kegiatan tukar menukar atau transaksi antara dua pihak atau lebih. Jadi perdagangan internasional adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan penukaran barang dan jasa antar satu negara dengan negara lainnya.
Pelaku ekonomi yang menjual barang ke luar negeri adalah EXPORTIR sedangkan untuk yang memasukkan barang ke dalam negeri di sebut IMPORTIR, pelaku-pelaku kegiatan perdagangan internasional sering di kerjakan perorangan, dan badan-badan milik swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
E.     Faktor-faktor yang mendorong perdagangan internasional
Kegiatan impor maupun ekspor semakin hari semakin digalakan oleh masing-masing negara di dunia, hal ini menunjukan bahwa perdagangan internasional semakin penting bagi setiap negara. Ada beberapa faktor yang mendorong perdagangan internasional antara lain :
a.       Keinginan suatu bangsa untuk mengadakan perdagangan dengan bangsa lain, hal ini dapat kelihatan melalui kegiatan ekonomi setiap negara dalam mempersiapkan diri untuk menerima wisatawan manca negara.
b.      Keinginan memperoleh keuntungan (devisa) untuk meningkatkan penerimaan negara, yang nampak melalui kegiatan promosi, di indonesia sendiri kegiatan ini di lakukan oleh BPEN bersama pihak swasta.
c.       Adanya kelebihan produksi suatu barang di dalam negeri mendorong bangsa untuk menjual kelebihan produk ke luar negeri.
d.      Pemenuhan kebutuhan nasional, karena tidak semua barang kebutuhan suatu negara dapat di penuhi dengan produk didalam negeri.Untuk memnuhi kebutuhan dapat diatasi dengan mengimpor dari negeri lain.
e.       Keanekaragaman Kondisi Produksi Keanekaragaman kondisi produksi merujuk kepada potensi faktor-faktor produksi yang dimiliki suatu negara. Contohnya Indonesia,  memiliki potensi besar dalam memproduksi barang-barang hasil pertanian. Dengan kata lain, melalui perdagangan, suatu negara dapat memperoleh barang yang tidak dapat dihasilkannya di dalam negeri.
f.       Perbedaan Selera Sekalipun kondisi produksi di semua negara adalah sama, namun setiap negara mungkin akan melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda. Contohnya, Norwegia mengekspor daging dan Swedia mengekspor ikan. Kedua negara akan memperoleh keunggulan dari perdagangan ini dan jumlah orang yang berbahagia meningkat.
g.      Perbedaan ongkos produksi, untuk memproduksi barang tertentu antar satu negara dengan negara-negara lain.
F.     Manfaat perdagangan internasional
Setiap negara yang melakukan perdagangan internasional selalu ingin memperoleh manfaat bagi ekonomi nasionalnya, manfaat itu meliputi :
a.       Sektor Rill
1)      Sektor konsumsi
Dengan adanya perdagangan internasional masyarakat bisa berkonsumsi dalam jumlah yang lebih besar dari pada sebelum adanya perdagangan, dengan demikian dapat dikatakan bahwa perdagangan dapat meningkatkan pendapatan rill masyarakat.
2)      Sektor produksi
Perdagangan luar negeri mempunyai empat pengaruh yang kompleks terhadap sektor produksi, yang sifat positifnya dapat meningkatkan pendapatan rill masyarkat, secara umum keempat sektor tersebut adalah:
a)      Spesialisasi produksi
b)      Kenaikan investasi surplus
c)      Vent for surplus (daerah pasar yang baru)
d)     Kenaikan produktivitas
e)      Sektor distribusi pendapatan
Distribusi pendapatan yang merata dapat meningkatkan pendapatan rill masyarakat, demikian pandangan Neo klasik. menurut mereka hubungan luar negeri mempengaruhi distribusi pendapatan melalui dua saluran utama, yaitu saluran pandangan dan saluran aliran modal.
b.     Sektor Moneter
Sektor moneter adalah kegiatan yang dapat mempengaruhi posisi keuangan suatu negara, meliputi :
1)      Perolehan devisa, baik dari hasil perdagangan maupun non perdagangan
2)      Menghindarkan krisis ekonomi, karena kelebihan dan kekeringan produksi dapat di atasi dengan perdagangan internasional.
3)      Kerjasama di antar negara.
G.    Kebaikan dan keburukan perdagangan internasional
Perdagangan internasional dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif. Adapun kebaikan-kebaikan perdagangan internasional, yaitu dapat menguntungkan berbagai pihak antara lain:
a.       Negara yang berproduksi melebihi kebutuhan dalam negeri dapat menjualnya (ekspor) dan dari hasil ekspor tersebut dapat digunakan untuk mengimpor kebutuhan-kebutuhan lainnya.
b.      Negara yang berproduksi kurang atau tidak memproduksi sama sekali produk tertentu dapat memperolehnya dari negara lain dengan jalan mengimpor.
c.       Perdagangan luar negeri dapat mempererat persahabatan bangsa.
d.      Perdagangan luar negeri dapat memacu pertumbuhan ekonomi di negara berkembang.
e.       Melalui perdagangan luar negeri dapat terjadi alih teknologi dari negara maju ke negara berkembang.
Disamping beberapa kebaikan di atas terdapat pula beberapa dampak negatif dari perdagangan internasional. Dampak negatif tersebut antara lain :
a.       Perdagangan internasional dapat menyebabkan suatu negara menjadi ketergantungan kepada negara lain.
b.      Negara maju dapat  mendominasi perekonomian negara berkembang.
c.       Perdagangan internasional dapat menjadi jalur kegiatan mata-mata (spionase).
d.      Perdagangan internasional dapat menjadi saluran penetrasi kebudayaan, yang selanjutnya akan mempengaruhi kebudayaan nasional suatu negara.
e.       Perdagangan internasional dapat menimbulkan infiltrasi politik, sehingga dapat mempengaruhi politik dan ideologi suatu bangsa.
Untuk menghindari akibat buruk dari kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan negara lain, maka setiap bangsa harus selau waspada dan hati-hati, bagi bangsa indonesia sifat kehati-hatian itu telah dilakukan dengan membekali bangsa ini dengan pandangan hidup yaitu, pacasila, UUD 1945, P 4, wawasan nusantara dan upaya-upaya pembinaan kebudayaan nasional.
H.    Kebijaksanaan-kebijaksanaan perdagangan internasional
Setiap negara menetapkan kebijaksanaan tertentu untuk melindungi dan mewujudkan perdagangan dalam dan luar negerinya. Kebijaksanaan yang banyak diberlakukan dibeberapa negara, antara lain :
a.       Politik Proteksi
Politik Proteksi merupakan kebijaksanaan yang diambil suatu negara dalam bidang perdagangan guna memajukan dan melindungi perdagangan industri dalam negeri.
politik proteksi dilakukan dalam beberapa bentuk kebijaksanaan, seperti :
1.      larangan impor komoditi tertentu,
2.      larangan ekspor komoditi tertentu,
3.      melakukan pungutan pajak impor/pajak ekspor,
4.      menetapkan kuota impor/ekspor,yaitu pembatasan jumlah barang yang boleh di impor/di ekspor dari dan ke negara tertentu.
5.      Pengawasan devisa, yaitu dilakukan oleh bank sentral terhadap pembayaran impor atau penggunaan devisa.
b.        Politik Perdagangan Bebas
Dalam kebijaksanaan politik perdagangan bebas, pemerintah tidak mengenakan tarif bea masuk bagi barang yang diimpor. Secara umum perdagangan bebas dapat diartikan, bahwa pemerintah tidak ikut mencampur tangan mempengaruhi pembentukan harga pasar, sebab harga pasar tergantung pada permintaan dan penawaran.
c.       Politik Dumping
Guna memajukan produksi dalam negeri, maka ada negara tertentu melaksanakan kebijaksanaan dumping. Kebijaksanaan dumping adalah suatu bentuk kebijaksanaan perdagangan luar negeri dengan cara menjual keluar negeri (ekspor) dengan harga yang lebih murah dari harga di dalam negeri. Tujuan yang akan dicapai dengan kebijaksanaan perdagangan luar negeri dengan cara menjual keluar negeri (ekspor) dengan harga yang lebih murah dari pada harga didalam negeri. Tujuan yang akan dicapai dengan kebijaksanaan dumping adalah merebut pasar diluar negeri.
Kebijaksanaan dumping dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, antara lain:
a.       Melalui penetapan tarif
Dengan harga dumping, maka harga ekspor barang diluar negeri menjadi lebih murah dari harga yang ditawarkan oleh negara lain untuk produk yang sejenis. Dengan demikian pesanan dari luar negeri akan meningkat, tujuan akhir dari kebijaksanaan dumping adalah memajukan ekspor, meningkatkan cadangan devisa, dan memajukan produksi dalam negeri.
b.      Memberikan premi
Kebijaksanaan premi dilakukan dalam bentuk memberikan hadiah/potongan harga (premi) kepada pembeli luar negeri yang bersedia mengikat kontrak pembelian. Contoh : Tarif umum untuk komoditi tertentu adalah $ 18,- perunit, guna menarik pembeli sebanyak mungkin, maka kepada setiap pembeli di berikan potongan harga premi 5 % per unit. Jadi, harga jual sama dengan negara lai, tetapi kepada pembeli diberikan premi.
c.       Memberikan subsidi
Cara dumping adalah memberikan subsidi kepada eksportir. Contoh : Untuk modal kredit umum, bank pemerintah menetapkan suku bunga pinjaman 18 %  per tahun, berarti bank pemerintah memberikan subsidi kepada eksportir berupa keringanan bunga pinjaman sebesar 10 % per tahun.
I.       Landasan teori
Teori perdagangan internasional diketengahkan oleh David Ricardo yang mulai dengan anggapan bahwa lalu lintas pertukaran internasional hanya berlaku antara dua negara yang diantara mereka tidak ada tembok pabean, serta kedua negara tersebut hanya beredar uang emas. Ricardo memanfaatkan hukum pemasaran bersama-sama dengan teori kuantitas uang untuk mengembangkan teori perdagangan internasional. Walaupun suatu negara memiliki keunggulan absolut, akan tetapi apabila dilakukan perdagangan tetap akan menguntungkan bagi kedua negara yang melakukan perdagangan.
BAB II
Ekspor dan impor
Salah satu kegiatan ekonomi yang ada di Indonesia adalah ekspor dan impor. Kegiatan ekspor dan impor yang terjadi di Indonesia memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perekonomian negara. Sebelum membahas tentang ekspor dan impor di Indonesia, ada baiknya bila terlebih dahulu membahas tentang pengertian dari ekspor dan impor itu sendiri.
A.    Pengertian ekspor
Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional.
Kegiatan ekspor terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
a.       Ekspor langsung
      Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui perantara/eksportir yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor. Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahaan. Keuntungannya, produksi terpusat di negara asal dan kontrol terhadap distribusi lebih baik. Kelemahannya, biaya transportasi lebih tinggi untuk produk dalam skala besar dan adanya hambatan perdagangan serta Proteksionisme.
b.      Ekspor tidak langsung
Ekspor tidak langsung adalah teknik dimana barang dijual melalui perantara/eksportir negara asal kemudian dijual oleh perantara tersebut. Melalui, perusahaan manajemen ekspor (export management companies) dan perusahaan pengekspor (export trading companies). Kelebihannya, sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu menangani ekspor secara langsung. Kelemahannya, kontrol terhadap distribusi kurang dan pengetahuan terhadap operasi di negara lain kurang. Umumnya, industri jasa menggunakan ekspor langsung sedangkan industri manufaktur menggunakan keduanya.
B.     Pengertian impor
Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor merupakan bagian penting dari perdagangan internasional.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain disebut Ekspor, sedangkan kegiatan membeli barang atau jasa dari negara lain disebut impor, kegiatan demikian itu akan menghasilkan devisa bagi negara. Devisa merupakan masuknya uang asing kenegara kita dapat digunakan untuk membayar pembelian atas impor dan jasa dari luar negeri.Kegiatan impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Produk impor merupakan barang-barang yang tidak dapat dihasilkan atau negara yang sudah dapat dihasilkan,tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan rakyat.
C.    Produk ekspor dan impor dari negara Indonesia
Secara umum produk ekspor dan impor dapat dibedakan menjadi dua yaitu barang migas dan barang non migas. Barang migas atau minyak bumi dan gas adalah barang tambang yang berupa minyak bumi dan gas. Barang non migas adalah barang-barang yangukan berupa minyak bumi dan gas,seperti hasil perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan dan hasil pertambangan yang bukan berupa minyak bumi dan gas.
1.      Produk ekspor Indonesia
Produk ekspor Indonesia meliputi hasil produk pertanian, hasil hutan, hasil perikanan, hasil pertambangan, hasil industri dan begitupun juga jasa.
a.       Hasil Pertanian
Contoh karet, kopi kelapa sawit, cengkeh,teh,lada,kina,tembakau dan cokelat.
b.      Hasil Hutan
Contoh kayu dan rotan. Ekspor kayu atau rotan tidak boleh dalam bentuk kayu gelondongan atau bahan mentah, namun dalam bentuk barang setengah jadi maupun barang jadi, seperti mebel.
c.       Hasil Perikanan
Hasil perikanan yang banyak di ekspor merupakan hasil dari laut. produk ekspor hasil perikanan, antara lain ikan tuna, cakalang, udang dan bandeng.
d.      Hasil Pertambangan
Contoh barang tambang yang di ekspor timah, alumunium, batu bara tembaga dan emas.
e.       Hasil Industri
Contoh semen, pupuk, tekstil, dan pakaian jadi.
f.       Jasa
Dalam bidang jasa, Indonesia mengirim tenaga kerja keluar negeri antara lain ke malaysia dan negara-negara timur tengah.
2.      Produk impor Indonesia
Indonesia mengimpor barang-barang konsumsi bahan baku dan bahan penolong serta bahan modal. Barang-barang konsumsi merupakan barang-barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,seperti makanan, minuman, susu, mentega, beras, dan daging. bahan baku dan bahan penolong merupakan barang- barang yang diperlukan untuk kegiatan industri baik sebagai bahan baku maupun bahan pendukung, seperti kertas, bahan-bahan kimia, obat-obatan dan kendaraan bermotor.
Barang Modal adalah barang yang digunakan untuk modal usaha seperti mesin, suku cadang, komputer, pesawat terbang, dan alat-alat berat. Produk impor indonesia yang berupa hasil pertanian, antara lain, beras, terigu, kacang kedelai dan buah-buahan. produk impor indonesia yang berupa hasil peternakan antara lain daging dan susu.
Produk impor Indonesia yang berupa hasil pertambangan antara lan adalah minyak bumi dan gas, produk impor Indonesia yang berupa barng industri antara lain adalah barang-barang elektronik, bahan kimia, kendaraan. dalam bidang jasa indonesia mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri.
D.    Kegiatan pertukaran barang dan jasa antara Indonesia dan luar negeri
Secara umum pertukaran barang dan jasa antara satu negara dengan negara lain dilakukan dalam bentuk kerjasama antar lain:
a.       Kerjasama Bilateral
Kerjasama bilateral adalah kerjasama yang dilakukan oleh kedua negara dalam pertukaran barang dan jasa.
Contoh : Kerjasama bilateral Indonesia - Australia di bidang Pertanian khususnya sector peternakan telah berlangsung dalam waktu yang lama. Australia telah membantu Indonesia lebih dari 20 tahun untuk memberantas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), dan kini Indonesia termasuk negara yang bebas PMK dan diakui secara internasional. Australia juga telah membantu Indonesia membangun Balai Penelitian Peternakan di Ciawi - Bogor.
Kerjasama di bidang pertanian antara Indonesia dan Australia diwadahi dalam suatu Working Group yaitu WGAFC. Pada pelaksanaan Sidang WGAFC XI di Melbourne, Ketua WGAFC Australia dipimpin Dr. Paul Morris, Executive Manager of Market Access and Biosecurity-AFFA, sedangkan Ketua WGAFC XI Indonesia adalah Dr. Delima Hasri Azahari. Struktur organisasi WGAFC terdiri dari 4 Task Force yaitu (1) Task Force on Crops and Plant Products, (2) Task Force on Agribusiness and Support System, (3) Task Force on Livestock and Animal Products, (4) Quarantine Consultation.
b.      Kerjasama regional
Kerjasama regional adalah kerjasama yang dilakukan dua negara atau lebih yang berada dalam satu kawasan atau wilayah tertentu.
Contoh : Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) merupakan forum kerja sama ekonomi Lingkar Pasifik yang didirikan di Canberra, Australia pada tahun 1989. APEC saat ini beranggotakan 21 Ekonomi, yaitu Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Cili, China, Hong Kong-China, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Filipina, Papua New Guinea, Rusia, Singapura, Thailand, China Taipei, Amerika Serikat, dan Vietnam.
Sebagai salah satu forum kerja sama ekonomi utama di kawasan, APEC bertujuan untuk mencapai Bogor Goals, yaitu terciptanya liberalisasi perdagangan dan investasi di kawasan Asia Pasifik sebelum tahun 2010 untuk anggota Ekonomi Maju dan sebelum tahun 2020 untuk anggota Ekonomi Berkembang. Dalam mencapai Bogor Goals, APEC melandaskan kerjasama yang dibangun pada tiga pilar, yaitu liberalisasi perdagangan dan investasi, fasilitasi bisnis, dan kerjasama ekonomi dan teknik (ECOTECH).
Kerja sama di forum APEC dibangun atas dasar konsensus seluruh anggotanya dan bersifat tidak mengikat (non-legally binding). Komitmen bersama yang disepakati dalam APEC tersebut diwujudkan secara concerted unilateralism atau berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kesiapan kapasitas masing-masing anggota.
c.       Kerjasama multilateral
Kerjasama multilateral adalah kerjasama yang dilakukan oleh lebih dua negara yang dilakukan dari seluruh dunia.
Contoh : Mengintensifkan diplomasi untuk pembentukan norma-norma internasional bagi produk-produk budaya, yang telah diawali dengan perjuangan untuk memasukan Batik sebagai World Intangible Heritage di UNESCO. Perjuangan diplomasi ke depan akan meliputi bidang akses dan pembagian keuntungan (access and benefit sharing) di berbagai fora, termasuk WIPO melalui Genetic Resources, Traditional Knowledge, and Folklore (GRTKF), WHO (untuk virus sharing), FAO, Convention on Biodiversity, dan WTO.
E.     Manfaat kegiatan ekspor dan impor
Berikut ini manfaat dari kegiatan ekspor dan impor antara lain :
a.       Dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
b.      Pendapatan negara akan bertambah karena adanya devisa
c.       Meningkatkan perekonomian rakyat
d.      Mendorong berkembangnya kegiatan industri
F.     Landasan teori
Banyak teori yang mendasari perdagangan ekspor impor ini. Ada Teori klasik, Merkantilis. Para penganut merkantilisme berpendapat bahwa satu-satunya cara bagi suatu negara untuk menjadi kaya dan kuat adalah dengan melakukan sebanyak mungkin ekspor dan sedikit mungkin impor. Ada juga teori Adam Smith yang berpendapat bahwa sumber tunggal pendapatan adalah produksi hasil tenaga kerja serta sumber daya ekonomi. Dalam hal ini Adam Smith sependapat dengan doktrin merkantilis yang menyatakan bahwa kekayaan suatu negara dicapai dari surplus ekspor. Kekayaan akan bertambah sesuai dengan skill, serta efisiensi dengan tenaga kerja yang digunakan dan sesuai dengan persentase penduduk yang melakukan pekerjaan tersebut. Menurut Smith suatu negara akan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut bisa menghasilkan barang dengan biaya yang secara mutlak lebih murah dari pada negara lain, yaitu karena memiliki keunggulan mutlak dalam produksi barang tersebut. Ada Teori Modern seperti John Stuart Mill dan David Ricardo. Teori J.S.Mill menyatakan bahwa suatu negara akan menghasilkan dan kemudian mengekspor suatu barang yang memiliki comparative advantage terbesar dan mengimpor barang yang dimiliki comparative disadvantage(suatu barang yang dapat dihasilkan dengan lebih murah dan mengimpor barang yang kalau dihasilkan sendiri memakan ongkos yang besar).
BAB III
Pembayaran internasional
Hubungan kerja sama perdagangan dengan negara lain menimbulkan utang piutang atau hak dan kewajiban antara negara. Utang merupakan kewajiban yang harus dibayar kepada negara lain, sedangkan piutang merupakan hak yang akan diterima negara lain. Bila kita mengimpor barang dari negara lain, kita mempunyai kewajiban membayar barang itu. Sebaliknya bila kita melakukan pinjaman modal ke negara lain, berarti kita mempunyai kewajiban untuk membayar cicilan serta bunganya. Demikian juga apabila kita mengekspor dan memberi pinjaman modal berarti kita mempunyai tagihan ke negara lain itu yang disebut devisa. Devisa dapat dipergunakan untuk membayar kewajiban ke luar negeri.
A.    Cara pembayaran keluar negeri
Untuk melakukan pembayaran keluar negeri  dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan :
a.       Mengirim emas murni (emas batang)
b.      Mengirim barang (barter)
c.       Cara transfer, yaitu pembayaran melalui Bank
d.      Mengirim wesel
e.       Membuka L/C (letter of crediet) melalui Bank
Diagram prosedur pembayaran dengan wesel
DALAM NEGERI                                                                             LUAR NEGERI
Bank B
Importir
Maskapai Pelayaran
Eksportir
Bank A
 


Setelah dokumen persetujuan jualbeli disepakati, maka prosedur selanjutnya sebagai berikut :
a.       Eksportir mengirimkan barang via maskapai pelayaran
b.      Kopi dokumen pengiriman barang dikirimkan ke importir
c.       Setelah dokumen barang dilengkapi termasuk dokumen dari maskapai pelayaran, maka eksportir menyerahkan dokumen tersebut kepada Bank B, dan pada saat itu juga eksportir menulis surat wesel (menarik wesel). Eksportir dapat menerima pembayaran tunai dari Bank B atas penyerahan wesel itu dalam valuta asing
d.      Bank B mengirim wesel tersebut kepada Bank A. Atas pengiriman wesel tersebut Bank B mendebit rekening Bank A senilai harga wesel. Setelah menerima wesel tersebut Bank A mengkredit rekening Bank B senilai harga wesel itu dalam valuta asing
e.       Selanjutnya Bank A menagih nilai wesel tersebut dalam valuta rupiah kepada importir. Apabila importir mempunyai rekening di Bank A, maka secara otomatis Bank A mendebit rekening importir senilai wesel tersebut setelah dikurs dengan rupiah.
Prosedur pembayaran dengan L/C
Pembayaran dengan sistem L/C adalah pembayaran keluar negeri dengan menggunakan fasilitas kredit bank. Jadi bank langganan yang bertanggung jawab atas pembayaran keluar negeri. Dengan kata lain importir mendapat kredit dari bank sejumlah kewajiban untuk pembayaran harga barang yang diimpor tersebut.
Diagram pembayaran dengan L/C
DALAM NEGERI                                                                       LUAR NEGERI
Bank A
Importir
Maskapai Pelayaran
Eksportir
Bank A
 


Keterangan :
a.       Setelah dokumen persetujuan jual-beli disahkan/lengkap, maka importir menghubungi Bank A ( importir adalah nasabah Bank A ) untuk membuka L/C
b.      Atas pembukaan L/C tersebut Bank A memberitahukan kepada Bank B agar membayar harga barang yang dipesan importir kepada eksportir, apabila barang yang dipesan sudah dikirimkan ( dikapalkan ). ( Bank A mempunyai saldo rekening di Bank B )
c.       Setelah menerima pemberitahuan dari Bank A, kemudian Bank B menghubungi eksportir agar segera mengirim barang yang dipesan oleh importir
d.      Setelah barang dikirimkan (dikapalkan), eksportir memberitahukan kepada importir (mengirimkan kopi dokumen pengiriman barang) dan selanjutnya menghubungi Bank B menyerahkan dokumen asli serta minta pembayaran. Atas penyerahan dokumen tersebut, Bank B membayar dalam valuta asing kepada eksportir
e.       Atas pembayaran itu, selanjutnya Bank B memberitahukan Bank A, serta langsung mendebit rekening Bank A sebesar harga barang tersebut dalm valuta asing
f.       Setelah menerima pemberitahuan dari Bank B, maka Bank A langsung mengkredit rekening Bank B dalam valuta asing. Selanjutnya Bank A mendapat pembayaran dari importir dalam valuta rupiah sesuai dengan nilai kurs yang berlaku saat itu.
B.     Alat pembayaran luar negeri
Alat pembayaran luar negeri  disebut devisa. Pada dasarnya devisa diperoleh apabila suatu negara :
a.       Melakukan ekspor
b.      Mendapat pinjaman dari luar negeri, seperti pinjaman dari CGI
c.       Mendapat bantuan dari luar negeri berupa bantuan program, seperti bantuan dari UNICEF, FAO, UNDP, IMF dan lembaga-lembaga PBB lainnya
d.      Mendapat hibah, seperti GRAND, atau hibah dari lembaga-lembaga sosial seperti Palang Merah Internasional, dan sebagainya.
Alat pembayaran luar negeri berupa valuta asing ( mata uang asing ) yang bersifat convertible ( convertible money = uang yang laku di berbagai negara ), seperti : Dollar Amerika Serikat, Foundsterling Inggris, Mark Jerman dan Yen Jepang. Alat pembayaran luar negeri yaitu terdiri atas :
a.       Wesel luar negeri
b.      Telegrafic transfer
c.       Letter Of Credit ( L/C )
d.      Emas murni ( emas batangan )
C.    Sistem kurs valuta asing
Kurs adalah harga sebuah mata uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya ( Paul R Krugman dan Maurice : 1994 ). Kurs adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, maka akan mendapat perbandingan nilai/harga antara kedua mata uang tersebut ( Nopirin : 1996 ). Kurs atau nilai tukar adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya ( Salvator : 1997 ).
Kurs valuta asing adalah pebandingan mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing atau dapat juga disebut sebagai harga yang dibayarkan untuk satu unit mata uang asing, contohnya untuk mendapat uang US $ 1 harus membayar sejumlah Rp. 2.270, artinya kurs rupiah terhadap Dollar USA adalah Rp. 2.270 berbanding US $ 1, dari contoh tadi dapat disimpulkan bahwa kurs dipakai untuk memudahkan (mentransfer) nilai mata uang dalam negeri ke dalam nilai mata uang asing.
Uang asing diperdagangkan di pasar valuta asing yang disebut bursa valuta asing. Bursa valuta berperan penting dalam perdagangan internasional, sebab bursa valuta asing berfungsi sebagai berikut :
a.       Mentransfer daya beli mata uang, misalnya daya beli rupah menjadi daya beli Yen (mata uang Jepang)
b.      Menyediakan kredit bagi perdagangan internasional serta memperlancar perdagangan internasional
c.       Memberikan fasilitas-fasilitas pembatasan risiko valuta asing (hedging)
Karena valuta asing sebagai barang dagangan, maka tidak heran jika nilainya sangat dipegaruhi oleh permintaan dan penawaran. Semakin tinggi kurs valuta asing berarti kedudukan mata uang itu semakin kuat di dunia internasional. Sebaliknya jika kurs mata uang turun, bearti keudukan mata uang itu semakin lemah dan mata uang dalam negeri semaki menguat.
Kurs valuta asing ada beberapa macam, yaitu :
a.       Kurs tetap
Yaitu nilai tetap valuta asing yang ditetapkan oleh Bank Sentral.
b.      Kurs bebas
Disebut juga kurs ngambang, artinya nilai tukar valuta asing tidak ditetapkan Bank Sentral, tetapi ditetapkan oleh nilai pasar, yaitu nilai yang terjadi karena permintaan dan penawaran valuta asing
c.       Kurs yang distabilkan
Yaitu perubahan nilai tukar baru valuta asing yang ditetapkan oleh Bank Sentral. Kurs distabilkan karena pemerintah melakukan devaluasi  atau revaluasi. Devaluasi artinya penurunan nilai uang dalam negeri terhadap emas dan valuta asing yang dilakukan secara drastis oleh pemerintah. Sedangkan revaluasi adalah kebalikan dari devaluasi.
D.    Jenis-jenis L/C
a.       Clean L/C
Yaitu penarikan wesel atau penerimaan uang dari L/C tidak mensyaratkan penyerahan dokumen apapun, bahkan pengambilan uang dari L/C itu dapat dilakukan dengan penyerahan kuitansi biasa
b.      Documentary L/C
Yaitu penarikan wesel atau penerimaan uang dari L/C harus dilengkapi dengan dokumen yang diisyaratkan dalam L/C tersebut. Dokumen yang dimaksud biasanya adalah dokumen pengapalan atau shiping documents (Bill of Lading)
c.       Red Clause L/C
Yaitu memberi hak kepada eksportir untuk menarik sebagian dari jumlah L/C yang tersedia dengan penyerahan kuitansi biasa, atau dengan penarikan wesel tanpa memerlukan dokumen-dokumen lainnya, sedangkan sisanya dilaksanakan seperti di dalam dokumen L/C
d.      Revolving L/C
Yaitu kredit yang tersedia dapat dipakai ulang tanpa mengadakan perubahan syarat khusus pada L/C tersebut. Pemakaian ulang kumulatif, artinya apabila dalam jangka waktu tertentu belum digunakan, maka jangka waktu berikutnya dapat ditambahkan
e.       Back to back L/C
Adalah suatu L/C yang dibuka oleh eksportir I (penerima L/C) kepada eksportir II, dengan jaminan L/C yang diterima oleh eksportir I. Dalam hal ini biasanya eksportir I bukan pemilik barang
f.       Standby L/C
Adalah suatu L/C yang dibuka untuk menjamin pelaksanaan suatu kontrak dan dapat dicairkan dengan mengajukan kepada Bank. Korespondennya suatu surat pernyataan bahwa pembuka kredit tidak memenuhi kontrak yang dibuatnya. Standby L/C biasa digunakan oleh Bank dimana peraturan pemerintahnya tidak memperbolehkan Banknya mengeluarkan Bank Garansi
g.      Usance L/C
Adalah suatu L/C yang mewajibkan penerima L/C menarik wesel berjangka bukannya wesel unjuk. Dalam hal ini berarti eksportir memberi kredit jangka pendek kepada importir. Bila importir ingin mendapat uang tunai, maka dapat dilakukan dengan menjual wesel berjangka itu kepada Bank langganannya (Bank yang menyediakan Kredit Ekspor).
E.     Neraca pembayaran
Neraca pembayaran adalah catatan sistematis mengenai semua transaksi ekonomi antar penduduk suatu negara dengan negsra-negara lain selama periode tertentu. Pengertian penduduk dalam hal ini meliputi perorangan (individu), perusahaan, badan hukum, badan pemerintah, atau siapa saja yang tempat tinggal utamanya di negara tersebut. Transaksi ekonomi berarti pertukaran niliai barang atau jasa ekonomi atau pengalihan kekayaan penduduk suatu negara ke negara lain.
Neraca pembayaran memiliki dua sisi, yaitu kredit dan debet. kredit adalah transaksi yang menimbulkan hak menerima pembayaran dari penduduk negara lain. Sementara sisi debet adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban membayar kepada penduduk negara lain. Semua transaksi kredit masuk dalam neraca pembayaran dengan tanda positif (+). Sedangkan transaksi debet masuk dengan tanda negatif (-).
Neraca pembayaran merupakan suatu catatan sistematis mengenai transaksi ekonomi antara penduduk suatu negara dan penduduk negara lainnya dalam suatu periode tertentu. Transaksi tersebut diklasifikasikan ke dalam transaksi berjalan, transaksi modal, dan lalu lintas moneter. Transaksi berjalan terdiri atas ekspor ataupun impor barang dan jasa, sedangkan transaksi modal terdiri atas arus modal sektor pemerintah ataupun swasta, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang.
Lalu lintas moneter adalah perubahan dalam cadangan devisa. Dengan demikian, neraca pembayaran memberikan gambaran arus penerimaan dan pengeluaran devisa serta perubahan neto cadangan devisa.alam Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II) kebijak­sanaan neraca pembayaran senantiasa diarahkan pada tercapainya sasaran pembangunan bidang ekonomi.
Yaitu seperti yang digariskan  dalam  Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993,yakni terciptanya perekonomian yang mandiri dan andal sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan, berdasarkan demokrasi ekonomi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dengan peningkatan  kemakmuran  rakyat yang makin merata, pertumbuhan yang cukup tinggi, dan stabilitas nasional yang mantap, bercirikan industri yang kuat dan maju, pertanian yang tangguh, koperasi yang sehat dan kuat, serta perdagangan yang maju dengan sistem distribusi yang mantap, didorong oleh kemitraan usaha yang kukuh antara badan usaha koperasi, negara, dan swasta serta pendayagunaan sumber daya alam  yang optimal. Semua  itu didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, maju, produktif, dan profesional, iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), dan terpeliharanya kelestarian fungsi lingkungan hidup.
Penutup
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa meskipun kondisi nilai ekspor dan impor Indonesia masih belum bisa dikatakan stabil. Namun, bisa dipastikan secara garis besar nilai terus ekspor impor meningkat sejalan dengan terus berkembangnya keadaan ekonomi. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa nilai ekspor lebih kecil dibandingkan nilai impor. Dalam hal ini seharusnya pemerintah bisa lebih cerdik dalam menyiasati keadaan.
Kegiatan ekpor dan impor ini seharusnya dapat menjadi salah satu sumber devisa negara yang menguntungkan bagi Indonesia. Jika sektor ini dapat lebih dikembangkan lagi bikan tidak mungkin kalau nantinya Indonesia bisa mendapat banyak keuntungan dari sektor tersebut.
B.     Saran
Sebaiknya pemerintah atau dinas yang terkait dengan kegiatan ekspor impor dapat mengembangkannya ke arah yang lebih baik. Serta lebih memperhatikan komoditas ekspor dan impor, mana yang sebaiknya di ekspor maupun di impor serta prosentase kebutuhan masyarakat agar dapat tercapai keseimbangan antara komoditi asing dan komoditi lokal.