Makalah Manajemen Strategik
By Andi Artawan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu
penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas
fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya.
Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi,
pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut,
serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan
merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis
mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional
suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategis merupakan aktivitas
manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direksi dan
dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut.
Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan
terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.
Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar.Inti
dari manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi,
sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat
digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan
strategis.Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar
atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah
proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis
organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali
dikunjungi.Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan
karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi.Seiring dengan adanya
informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat
penyesuaian dan revisi.
Menurut Thomas L.Wheelen – J. David
Hunger manajemen strategi adalah serangkaian dari pada keputusan
majerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan
dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan /
perencanaan strategi, pelaksanaan / implementasi, dan evaluasi
Lingkungan dunia yang mengalami perubahan
seperti adanya globalisasi, control masyarakat, perkembangan teknologi,
memberikan dampak bagi perkembangan suatu negara maupun bisnis. Control
masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun
perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat
membuat kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab
itu dalam menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan antara
kompetensi yang dimiliki perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan
yang ada di luar organisasi (perusahaan dan pemerintah).
Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-batas negara diabaikan.Untuk
mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang lain telah
menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu
adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara
kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di sekitar sehingga
perlunya adanya manajemen strategi.Menopang manajemen strategis
tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing, pasar,
harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan
pelanggan diseluruh dunia. Harga dan mutu dari produk dan jasa
perusahaan harus dapat bersaing di seluruh dunia, bukan hanya di pasar
lokal.
Persaingan yang memunculkan daya saing
erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar (standar dan
benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan
jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah.Oleh
karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi
pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi
yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai.Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik.
B. Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalahnya adalah :
- Bagaimana Pentingnya Manajemen Strategi Bagi Perusahaan?
C. Rumusan Masalah
Oleh karena masalah yang dikemukakan di
atas terlalu luas dan supaya tidak menyimpang dari materi maka penyusun
merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
- Apa pengertian manajemen strategi?
- Apa Peran Manajemen Strategi?
- Apa Manfaat Manajemen Strategi?
- Apa sajakah karakter keputusan strategi?
- Apa Manfaat dan resiko dari Manajemen Strategi?
Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :
- Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Perusahaan.
- Memahami tentang manajemen strategi.
- Mengetahui gambaran manajemen strategi.
- Untuk menambahkan wawasan atau pemahaman terhadap pentingnya Manajemen Strategi bagi Perusahaan.
- Dapat menambah wawasan bagi pembaca.
- Menambah pengetahuan dalam pengetahuan tentang sejarah.
- Setelah membaca makalah ini di harapkan kita mampu menelaah juga memahami tentang pentingnya sejarah bagi kita serta dapat mengambil sisi positifnya dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Metode penulisan yang digunakan oleh
penulis dalam penulisan Makalah ini adalah metode kepustakaan. Dimana
metode kepustakaan dilaksanakan dengan mencari bahan dari sumber-sumber
yang menunjang dan berkaitan dengan materi dari makalah ini seperti
mempelajari buku-buku, browsing internet dan sumber lain untuk
mendapatkan data untuk pembuatan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian/Teori Evolusi Manajemen Strategi
Sebelum melangkah lebih jauh tentang
seberapa jauh peran manajemen stratejik dalam pengembangan organisasi,
kita akan menyimak dulu pengertian dari manajemen stratejik itu sendiri,
berikut beberapa ahli yang memberikan gambaran atau teori tentang
manajemen stratejik itu sendiri.
Barney, 2007:27 Manajemen strategis
(strategic management) dapat dipahami sebagai proses pemilihan dan
penerapan strategi-strategi. Sedangkan strategi adalah pola alokasi
sumber daya yang memungkinkan organisasi-organisasi dapat mempertahankan
kinerjanya.
Grant, 2008:10 Strategi juga dapat
diartikan sebagai keseluruhan rencana mengenai penggunaan sumber
daya-sumber daya untuk menciptakan suatu posisi menguntungkan. Dengan
kata lain, manajamen strategis terlibat dengan pengembangan dan
implementasi strategi-strategi dalam kerangka pengembangan keunggulan
bersaing.
Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (2006,XV)
Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya.Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata
Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya.Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata
David 2005:5 Seni dan pengetahuan untuk
merumuskan, mengimplementasikan and mengevaluasi keputusan lintas
fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya. Hunger
dan Wheelen 2006:4 Serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Dengan demikian dari definisi di atas
dapat diketahui fokus manajemen strategis terletak dalam memadukan
manajemen, pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi, penelitian
dan pengembangan, serta system informasi komputer untuk mencapai
keberhasilan organisasi.Manajemen strategis di katakan efektif apabila
memberi tahu seluruh karyawan mengenai sasaran bisnis, arah bisnis,
kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana
produk kami.Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis.
Dari definisi tersebut terdapat dua hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu:
- Manajemen Strategik terdiri atas tiga proses:
- Pembuatan Strategi, yang meliputi pengembnagan misi dan tujuan jangka panjang, mengidentifiksikan peluang dan ancaman dari luar serta kekuatan dan kelemahan organisasi, pengembangan alternatif-alternatif strategi dan penentuan strategi yang sesuai untuk diadopsi.
- Penerapan strategi meliputi penentuan sasaran-sasaran operasional tahunan, kebijakan organisasi, memotovasi anggota dan mengalokasikan sumber-sumber daya agar strategi yang telah ditetapkan dapat diimplementasikan.
- Evaluasi/Kontrol strategi, mencakup usaha-usaha untuk memonitor seluruh hasil-hasil dari pembuatan dan penerapan strategi, termasuk mengukur kinerja individu dan organisasi serta mengambil langkah-langkah perbaikan jika diperlukan.
- Manajemen Strategik memfokuskan pada penyatuan/ penggabungan aspek-aspek pemasaran, riset dan pengembangan, keuangan/ akuntansi, operasional/ produksi dari sebuah organisasi.
Strategik selalu “memberikan sebuah
keuntungan”, sehingga apabila proses manajemen yang dilakukan oleh
organisasi gagal menciptakan keuntungan bagi organisasi tersebut maka
dapat dikatakan proses manajemen tersebut bukan manajemen strategik.
Tujuan Sebuah Perusahaan Menerapkan
Sistem Manajemen Strategijuga sebagai berikut :Memberikan Arah
Pencapaian Tujuan Organisasi / Perusahaan Dalam hal ini, manajer
strategi harus mampu menunjukan kepada semua pihak kemana arah tujuan
organisasi / perusahaan. Karena, arah yang jelas akan dapat dijadikan
landasan untuk pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan.
Membantu Memikirkan Kepentingan Berbagai
Pihak Organisasi/ perusahaan harus mempertemukan kebutuhan berbagai
pihak, pemasok, karyawan, pemegang saham, pihak perbankan, dan
masyarakat luas lainnya yang terkait dengan perusahaan atau disebut
dengan istilah Stakeholder Benefits, memegang peranan terhadap sukses
atau gagalnya perusahaan.
Dapat Mengantisipasi Setiap Perubahan
Kembali Secara Merata Manajemen strategi memungkinkan eksekutif puncak
untuk mengantisipasi perubahan dan menyiapkan pedoman dan pengendalian,
sehingga dapat memperluas kerangka waktu/ berpikir mereka secara
prespektif dan memahami konstribusi yang baik untuk hari ini dan hari
esok.
Berhubungan dengan Efisiensi dan
Efektifitas Tanggung jawab seorang manajer bukan hanya
mengkonsentrasikan terhadap kemampuan atas kepentingan efisiensi, akan
tetapi hendaknya juga mempunyai perhatian yang serius agar bekerja keras
melakukan sesuatu secara lebih baik dan efektif.
B. Peran Manajemen Strategi
Untuk meraih segala cita-cita atau tujuan
yang diinginkan oleh suatu organisasi atau perusahaan maka penerapan
manajemen stratejik justru sangat dibutuhkan guna apa yang diinginkan
bersama dapat kit capai dengan sebaik mungkin. Peran manajemen stratejik
ketika diimplementasikan dalam suatu organisasi maka setiap unit atau
bagian yang ada dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sebaik mungkin.Apalagi melihat perkembangan zaman
sekarang ini, dimana setiap organisasi perusahaan telah melakukan
ekspansi pasar guna mendapatkan keuntunga yang banyak. Semuanya itu
perlu langkah strategis dan taktik yang tepat sehingga proses atau
langkah yang diambil oleh pimpinan dapat dijalankan seefektif dan
seefisen mungkin.
Persaingan yang memunculkan daya saing
erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar (standar dan
benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan
jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah.Oleh
karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi
pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi
yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai.Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik.
Esensi Manajemen Strategik dalam
pengembangan daya saing organisasi, baik bersifat nirlaba maupun
ber-orientasi laba dapat dijabarkan atas hal pokok berikut :
- Pertumbuhan dan Keberlanjutan
Hal ini dicirikan oleh adanya kegiatan
lebih besar dari organisasi yang nantinya berdampak pada peningkatan
kesejahteraan SDM. Pencapaian kondisi tersebut di-dapatkan dari
kerjasama antar individu yang mampu mewujudkan sinergi perkembangan
organisasi sesuai siklus organisasi (pengenalan, pertumbuhan, kedewa-saa
dan pembaharuan dengan kondisi penurunan, tetap dan naik kembali)
ditinjau dari faktor internal maupun eksternal yang dipengaruhi oleh
perubahan-perubahan, baik fundamental, incremental dan radikal dari
nilai-nilai keinginan konsumen, serta persaingan yang ketat dalam
kondisi yang mengandung ketidak-pastian dan penuh risiko.
- Berpikir Strategik
Hal ini dicirikan oleh pemahaman tentang
pentingnya faktor waktu (lalu, kini dan esok), proses kontinu (siklus)
dan iteratif (sekuens pembelajaran) dalam mengidentifikasi kegiatan yang
menjanjikan ke depan yang berbasis pada pemetaan kemampuan
(superior-tas) yang dimiliki (sumber daya seperti SDA, SDM dan SDB)
dengan secara komprehensif memperhati-kan faktor-faktor makro seperti
politik, ekonomi, teknologi dan sosial budaya, disamping upaya
pem-belajaran organisasi dalam menuju daya saing secara parsial ataupun
utuh. Realisasi berpikir strategik dapat ditunjukkan oleh konsep
masukan, proses dan luaran dalam mengelola perubahan menurut peluang
maupun ancaman yang ditemui sesuai dengan fase-fase berikut :
pembentukan kelompok kerja, inventarisasi kegiatan, keterlibatan unit
kerja dan status kegiatan. Hal tersebut dalam praktiknya didukung oleh
konsep-konsep stra-tegi, baik yang klasik (siklus hidup produk dan
SWOT), modern (BCG/Shell, A.D. Little, McKinsey, PIMS, SRI dan Porter)
dan alternatif (PRECOM) yang dalam implementasinya sangat ditentukan
oleh besar-an dimensinya (2-5) atau tema tertentunya.
- Manajemen Strategik
Manajemen Strategik dalam implementasinya
ditentukan oleh tahapan identifikasi lingkungan (internal dan
eksternal), perumusan strategi, implementasi strategi, pemantauan dan
evaluasi strategi. Hal tersebut disusun dari sistem lingkungan yang
terdiri dari analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan :
sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti) dan eksternal (peluang dan
ancaman) yang dikenal sebagai SWOT ataupun pendekatan peran (policy,
strategik dan fungsi) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi,
baik secara luas maupun spesifik, seperti:
- Masuknya pendatang baru (skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan modal, biaya peralih-an pemasok, akses ke saluran distribusi, kebijakan pemerintah dan lainnya;
- Ancaman produk peng-ganti (biaya/harga)
- Kekuatan tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu dan ketersediaan)
- kekuatan tawar menawar pemasok (dominasi, integrasi dan keunikan).
Dalam proses manajemen strategik
diperlukan pernyataan-pernyataan yang terkait dengan penetapan visi
(jati diri), misi (justifikasi/pembeda) dan tujuan (target/standar)
sebagai jawaban terhadap pencanangan strategi yang telah disusun menurut
tingkatannya (korporat, bisnis dan fungsional) yang didasarkan pada
muatan, konsis-tensi dan keterpaduannya dari suatu kerangka kerja proses
pengambilan keputusan organisasi untuk jang-ka panjang. Dalam hal ini,
struktur organisasi dengan berbagai bentuknya (sederhana, fungsional,
divisional, matriks, unit bisnis strategik berperan pen-ting dalam
pencapaian tujuan dari kebijakan yang dibuat.
C. Manfaat Manajemen Strategi
Dengan menggunakan manajemen strategik
sebagai suatu kerangka kerja (frame work) untuk menyelesaikan setiap
masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan dengan
persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau
berpikir secara strategik.
Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan
Mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang dibangun dari suatu
analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang
menguntungkan.. Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika
mereka menerapkan manajemen strategik, yaitu:
- Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
- Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
- Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
- Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.
- Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya masalah di masa datang.
- Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.
- Aktifitas yang tumpang tindih akan dikurang
D. Langkah Dalam Pengembangan Organisasi
Langkah Pertama manajemen perlu secara
detail mengindentifikasi aktifitas yang perlu dikerjakan baik langsung
maupun tidak langsung sejak disusunnya proposal kegiatan (TOR),
pengujian dan penilaian, proses perencana-an program dan kegiatan,
implementasi, pengendalian dan pe-ngawasan.
Langkah Kedua yang perlu dilakukan untuk
menganalisis profil/postur organisasi adalah mencari keterkaitan
(lingkage) dari berbagai aktifitas rantai kegiatan tersebut, baik antar
aktifitas pokok (fungsi utama) dan aktifitas penunjang (fungsi
pelayanan)
Langkah Ketiga yaitu mencoba mencari
sinergi potensial yang mungkin dapat ditemukan diantara output yang
dihasilkan oleh setiap aktifitas yang dimiliki oleh organisasi.
E. Tahap-tahap Dalam Manajemen Strategis
Manajemen strategi merupakan sebuah
proses yang terdiri dari tiga kegiatan antara lain perumusan strategi,
implementasi strategi dan evaluasi strategi. Perumusan strategi terdiri
dari kegiatan-kegiatan mengembangkan misi bisnis, mengenali peluang dan
ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan
internal, menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi
alternatif dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan Isu
perumusan strategi termasuk memutuskan bisnis apa yang akan dimasuki
bisnis apa yang harus dihentikan, bagaimana mengalokasikan sumber daya,
apakah memperluas operasi atau diversivikasi, apakah akan memasuki pasar
internasional, apakah akan melakukan merjer atau membentuk usaha
patungan, dan bagaimana menghindari pengambilalihan perusahaan pesaing.
Keputusan perumusan strategis mengikat suatu organisasi pada
produk,pasar, sumber daya, dan teknologi spesifik selama periode waktu
tertentu.
Strategi menetapkan keunggulan bersaing
jangka panjang. Apapun yang akan terjadi, keputusan strategis mempunyai
konsekuensi berbagai fungsi utama dan pengaruh jangka panjang pada suatu
organisasi. Implementasi strategi menuntut perusahaan untuk menetapkan
obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan
dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat
dilaksanakan.Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya
mendukung strategi, menciptakan struktur oragnisasi yang efektif,
mengubah arah usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan
memanfaatkan sistem informasi dan menghubungkan kompensasi karyawan
dengan prestasi organisasi.Implementasi strategi sering disebut tahap
tindakan manajemen strategis.Strategi implementasi berarti memobilisasi
karyawan dan manajer untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi
tindakan.Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis.Para
manajer sangat perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi
dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi
ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena
faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah. Tiga macam aktivitas
mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah:
- Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang,
- Mengukur prestasi,
- mengambil tindakan korektif. Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan fungsional.
Beberapa alasan utama tentang pentingnya peranan strategi manajemen bagi perusahaan atau organisasi, yaitu:
- Memberi arah jangka panjang yang akan dituju.
- Membantu perusahaan atau organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
- Membuat suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih aktif.
- Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu perusahaan atau organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.
- Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.
- Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
- Keterlibatan karyawan dalam perubahan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.
- Kegiatan pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan atau organisasi tersebut untuk mencegah munculnya masalah di masa mendatang.
Dengan manajemen strategi diharapkan
strategi benar-benar dapat dikelola sehingga strategi dapat
diimplementasikan untuk mewarnai dan mengintegrasikan semua keputusan
dan tindakan dalam organisasi rincian. Tahapan kegiatan untuk
menjalankan strategi adalah sebagai berikut:
- Perumusan strategi
Perumusan strategi adalah proses memilih
tindakan utama (strategi) untuk mewujudkan misi organisasi. Proses
mengambil keputusan untuk menetapkan strategi seolah-olah merupakan
konsekuensi mulai dari penetapan visi-misi, sampai terealisasinya
program.
- Perencanaan tindakan.
Langkah pertama untuk mengimplementasikan
strategi yang telah ditetapkan adalah pembuat perencanaan strategi.
Inti dari apa yang ingin dilakukan pada tahapan ini adalah bagaimana
membuat rencana pencapaian (sasaran) dan rencana kegiatan (program dan
anggaran) yang benar-benar sesuai dengan arahan (visi, misi, gool) dan
strategi yang telah ditetapkan organisasi.
- Implementasi.
Untuk menjamin keberhasilan strategi yang
telah berhasil dirumuskan harus diwujudkan dalam tindakan implementasi
yang cermat. Strategi dan unsur-unsur organisasi yang lain harus sesuai,
strategi harus tercermati pada rancangan struktur budaya organisasi,
kepemimpinan dan sistem pengelolaan sumber daya manusia. Karena strategi
diimplementasikan dalam suatu lingkungan yang terus berubah, maka
implementasi yang sukses menuntut pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan.Sehingga jika diperlukan dapat dilakukan tindakan-tindakan
perbaikan yang tepat.
G. Manfaat dan Resiko Manajemen Strategi
a. Manfaat
Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work)
untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi
terutama berkaitan dengan persaingan, maka peran manajer diajak untuk
berpikir lebih kreatif atau berpikir secara strategik.
Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan
Mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang dibangun dari suatu
analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan.Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka menerapkan manajemen strategik, yaitu:
- Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
- Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi
- Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
- Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.
- Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya masalah di masa datang.
- Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.
- Aktifitas yang tumpang tindih akan dikurangi
- Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
Keterlibatan para manajer dalam proses
perencanaan strategik akan menimbulkan beberapa resiko yang perlu
diperhitungkan sebelum melakukan proses manajemen strategik, yaitu:
- Waktu yang digunakan para manajer dalam proses manajemen strategik mungkin mempunyai pengaruh negatif pada tanggung jawab operasional.
- Apabila para pembuat strategi tidak dilibatkan secara langsung dalam penerapannya maka mereka dapat mengelak tanggung jawab pribadi untuk keputusan-keputusan yang diambil dalam proses perencanaan.
- Akan timbul kekecewan dari para bawahan yang berpartisipasi dalam penerapan strategi karena tidak tercap[ainya tujuan dan harapan mereka.
Untuk mengatasi resiko-resiko tersebut para manajer perlu dilatih mengamankan atau memperkecil timbulnya resiko dengan cara:
- Melakukan penjadwalan kewajiban-kewajiban para manajer agar mereka dapat mengalokasikan waktu yang lebih efisien.
- Membatasi para manajer pada proses perencanaan untuk membuat janji-janji mereka terhadap kinerja yang benar-benar dapat dilaksananakan oleh mereka dan bawahannya.
- Mengatisipasi dan menanggapi keinginan-keinginan bawahan, misalnya usulan atau peningkatan dalam ganjaran.
Sebagai suatu kesatuan dalam sebuah
organisasi perlu menerapkan dan mengembangkan kemapuan manajemen
internalnya guna mencapai tujuan yang diinginkan dengan mengarahkan
segenap potensi dan strategi serta taktik yang tepat untuk
diaplikasikan.
Proses manajemen strategis dapat
diuraikan sebagai pendekatan yang obyektif, logis, sistematis untuk
membuat keputusan besar dalam suatu organisasi. Proses ini berusaha
untuk mengorganisasikan informasi kualitatif dan kuantitatif dengan cara
yang memungkinkan keputusan efektif diambil dalam kondisi yang tidak
menentu. Berdasarkan pada pengalaman, penilaian, dan perasaan, intuisi
penting untuk membuat keputusan strategis yang baik.Intuisi terutama
bermamfaat untuk membuat keputusan dalam situasi yang amat tidak menentu
atau sedikit preseden. Proses manajemen strategis didasarkan pada
keyakinan bahwa organisasi seharusnya terus-menerus memonitor peristiwa
dan kecenderungan internal dan eksternal sehingga melaukan perubahan
tepat waktu. Teknologi informasi dan globalisasi adalah perubahan
eksternal yang mengubah bisnis dan masyarakat dewasa ini. Arus informasi
yang cepat menghilangkan batas negara sehingga orang dari seluruh dunia
dapat melihat sendiri bagaimana cara hidup orang lain. Dunia menjadi
tanpa perbatasan dengan warga Negara global, pesaing global, pelanggan
global, pemasok global, dan distributor global.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah manajemen strategi. Anggaran
& Kontrol Keuangan (1900 -an), Perencanaan Jangka Pajang (Pasca
World War II/1950an) Perencanaan strategik Perusahaan (Mid-1960 an.
Manajemen Strategik (1980-an).Untuk merealisasikan suatu perencanaan
yang baik perlu adanya dukungan dari aspek-aspek pelaksanaan,
pengawasan, struktur organisasi, sistem informasi dan komunikasi,
motivasi, iklim kerja, sistem penggajian dan budaya organisasi.
Kelemahan perencanaan strategik biasanya bersifat ritual dan mekanis,
sifatnya rutin dan sering berpegang pada asumsi-asumsi yang tidak
realitis sehingga menyebabkan tidak termonitornya pelaksanaan dan
pengendalian dari rencana-rencana yang telah dibuat.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan
perencana strategik diatas maka pada tahun 1980-an muncullah suatu model
yang namanya Manajemen Strategi. Model ini mengkombinasikan pola
berpikir strategis dalam proses mamajemen. Segala sesuatu yang strategik
tidak hanya berhenti pada proses perencanaan saja tetapi juga
dilanjutkan pada tingkat operasional dan pengawasan. Manajemen Strategik
juga mencakup trend baru, yaitu:
- Peralihan dari perencanaan menjadi keunggulan bersaing. Pembuatan
strategi lebih didasarkan pada konsep keunggulan bersaing yang memiliki
lima karakteristik, yaitu:
- Kompetensi khusus. Keunggulan bersaing merupakan hal khusus yang dimiliki atau dilakukan suatu organisasi yang memberinya kekuatan untuk menghadapi pesaing. Kompetensi ini bisa berwujud opini atau merek yang mempunyai persepsi kualitas tinggi. ( misalnya; opini: Pengelolaan administrasi yang rapi, terkenal bersih atau bebas KKN/Korupsi Kolusi Nepotisme, Tepat waktu. Merek: Coca cola, IBM, BMW, Mc Donald’s).
- Menciptakan persaingan tidak sempurna. Dalam persaingan sempurna semua organisasi menghasilkan produk yang serupa sehingga bebas keluar masuk ke dalam pasar. Suatu organisasi dapat memperoleh keunggulan bersaing dengan menciptakan persaingan tidak sempurna yaitu dengan cara memberikan kualitas yang tinggi di aspek-aspek tertentu.
- Berkesinambungan, Keunggulan bersaing harus bersifat berkesinambungan bukan sementara dan tidak mudah ditiru oleh para pesaing.
- Kesesuaian dengan lingkungan internal. Keunggulan bersaing dapat diraih dengan menyesuaikan kebutuhan atau permintaan pasar. Karena lingkungan eksternal bisa berupa ancaman dan peluang, sehingga perubahan pasar dapat meningkatkan keunggulan atau kelemahan suatu organisasi.
- Keuntungan yang tinggi daripada keuntungan rata-rata Sasaran utama keunggulan bersaing adalah mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi daripada keuntungan rata-rata orrganisasi-organisasi lainnya
- Peralihan dari Elitism menjadi EgalitarianismBerpikir strategik dalam Manajemen Strategik tidak hanya dilakukan oleh para kelompok elit perencana saja, tetapi juga ditanamkan kepada setiap anggota organisasi. Dalam Manajemen Strategik orang yang melakukan perencanaan adalah setiap pihak yang juga akan mengimplementasikan rencana tersebut.
- Peralihan dari perhitungan (kalkulasi) menjadi kreativitas Dalam Manajemen Strategik, strategi-strateginya tidak hanya terfokus pada faktor-faktor yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur saja, tetapi juga mempertimbangkan perspektif yang lebih kualitatif. Strategi lebih banyak tergantung pada aspek perasaan (senses) daripada analisis sehingga dalam penyusunan strategi sangat diperlukan kreatifitas.
- Peralihan dari sifat kaku menjadi fleksibel. Manajemen strategik lebih bersifat lentur/ fleksibel karena manggabungkan pandangan dan tindakan, menyeimbangkan pengendalian dan learning, serta mengelola stabilitas dan perubahan. Strategi yang dibangun merupakan strategi yag adaptif dan fleksibel dalam menghadapi perubahan dan kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.
B. Saran
- Di harapkan makalah ini dapat berguna bagi kita semua dalam pembelajaran Manajemen Perusahaan.
- Di harapkan makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi teman-teman semua karena masih banyak hal yang perlu kita pelajari dalam proses pentingnya manajemen strategi dalam suatu perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. (1997). Strategic Management. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Higgins, James, M. dan Vincze, Julian, W. (1993). Strategic Management text and cases. USA: The Dryden Press
Wheelen, Thomas, J. dan Hunger, J. David. (2000). Strategic Management. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Porter, M.E. (1985). Competitive Adventage, Creating and Sustaining Superior Performance. New York : The free pross.
Pierce, J.A. dan Robinson, R.B. (2000).Strategic management, Formulation Implementation and Control. Malaysia: McGraw Hill.
Wright, P., Kroll, Mark, J. dan Parnel, J. (1998).Strategic Management Concepts. USA: Prentice Hall, Inc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar