Kamis, 27 Agustus 2015

MANAJEMEN PEMASARAN INDUSTRI

PEMASARAN INDUSTRI

By Andi Artawan






1.Jelaskan pengertian manajemen industri dan ruang lingkup manajemen industri!
2.Jelaskan pengelompokan industri!
a) Jelaskan pengertian pemasaran dan unsur-unsur pemasaran!
b) Jelaskan apa yang dimaksud dengan manajemen pemasaran?
c) Uraikan analisis SWOT untuk mengidentifikasi peluang pasar.!
4.Jelaskan pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). dan menyangkut apa saja MSDM?. Uraikan!
5.Jelaskan teori hierarki kebutuhan menurut Abraham Maslow!


Selamat Mengerjakan
Industrialisasi adalah upaya sistemik menggerakan pembangunan ekonomi negara dalam menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang tersusun atas faktor-faktor seperti sejarah, seni dan desain, ekonomi pemasaran, teknologi geografi dan dampak sosial. Dalam realitanya, industrialisasi diwujudkan dalam pengertian seperti skala (kecil-besar), hulu-hilir terpadu, aplikasi teknologi tertentu beserta penciptaan nilai tambah yang mengandung keunggulan secara komparatif, kompetitif dan kombinasi komparatif-kompetitif yang mampu menjamin kemampuan tumbuh dan berkembang atas kekuatan sendiri untuk meningkatkan kegiatan produksi dan memperkuat sektor ekonomi lainnya.
Esensi manajemen industri ditentukan oleh hal berikut :
Filosofi, kebijakan dan strategi industrialisasi. Hal ini menunjukkan pendalaman struktur industri dan ke arah mana sektor tersebut akan dikembangkan, yaitu pengklasifikasiannya atas kode International Standard Industrial Classification for All Economic Activities (ISIC) beserta tingkatan produk dan konsumsinya, pewilayahan industri dan persebarannya; peluang, tantangan dan permasalahan dalam konteks nasional maupun global; prioritas bidang pengembangan industri beserta tahapan dan pola penanganan dalam mewujudkan pembangunan wilayah yang utuh, serasi dan terpadu; strategi sebagai suatu instrumen pengembangan operasional industri berdasarkan lingkungan internal dan eksternal atas program pokok dan penunjang.
Implementasi manajemen dalam industri. Kemampuan manajemen dalam pengembangan industri atas berbagai pengertiannya dengan prinsip perencanaan hingga kontrol (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling atau POAC), pemenuhan fungsi-fungsi manajerial untuk mencapai tujuan usaha, tingkatan manajemen dengan dukungan keterampilan yang diperlukan menurut sarana penggerak usaha seperti sumber daya manusia (SDM) hingga pasar (6 M : Men, Materials, Methods, Machines, Money dan Markets). Hal tersebut sesuai dengan ruang lingkup dan pendefinisian manajemen sebagai fungsi determinan terhadap keberhasilan operasional dari industri yang dijalankan. Secara konkrit dapat diterjemahkan atas pemahaman golongan manajemen (tingkat pertama hingga puncak), karakter manajer (inovator hingga analytical), rentang manajemen dan bidang atau fungsinya (pemasaran hingga penelitian dan pengembangan atau litbang) yang secara manajerial dinyatakan sebagai keterampilan konsepsional dan kegiatan beserta bentuk pengorganisasian, termasuk rencana strategik (renstra) dan rencana operasional (renop) yang dimulai dari pengembangan master plan hingga program pengelolaan lingkungan industri.
Operasionalisasi industri melibatkan proses produksi dan penggunaan prinsip-prinsip manajemen dalam memproduksi barang dan jasa secara efektif dan efisien dari sumber daya yang tersedia, baik sumber daya alam (SDA), SDM dan buatan (teknologi dan informasi). Dalam realitanya didasarkan atas fungsi sistem dan proses produksi yang dapat dilakukan oleh organisasi maupun perorangan/kelompok atas kegiatan pengolahan (batch hingga mass production) dan peralatan (teknologi beserta pendukungnya) yang digunakan. Hal lainnya yang penting adalah pemahaman (arti dan sistem) dan implementasi beserta pengembangan mutu dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa yang bermutu, berharga terjangkau, aman dikonsumsi, memiliki nilai tambah dan daya saing.
Industri sebagai kegiatan usaha yang memanfaatkan berbagai sumber daya dapat memberikan suatu kegunaan ganda bagi masyarakat secara langsung maupun tidak langsung, seperti penyerapan tenaga kerja, pengembangan unit usaha dan proses transformasi ke dalam bentuk produk tertentu, daya saing produk yang dihasilkan terhadap peningkatan produktivitas tenaga kerja dan produksi, keunggulan komparatif dan kompetitif dari potensi sumber daya yang ada, proses pemerataan pembangunan ekonomi daerah dan menyumbang devisa untuk negara.
Arah dan pengembangan industri pada umumnya, dapat dipetakan atas industri utama dan pendukung yang memiliki ciri prospektif dan berkelanjutan berdasarkan kerangka SDM berpengetahuan dan terampil, SDA terbarukan dan teknologi ramah lingkungan.

3.b. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah suatu rencana kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan analisa situasi dan tujuan yang telah ditetapkan.
Kegiatan pemasaran antara lain menetapkan product yang disukai pasar, harga, promosi dan penempatan jalur distribusi
Fungsi pemasaran meliputi :
1. penjualan
2. pembelian
3. pengangkutan
4. pembelanjaan
5. penanggungan resiko
6. standarrisasi dan gading
7. informasi pasar
Kegiatan manajemen pemasaran antara lain:
1. riset pasar merupakan bagian terpenting untuk mengetahui keinginan, sikap dan tingkah laku konsumen terhadap produk yang akan dijual.
2. Segmentasi pasar yakni proses kegiatan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok konsumen yang akan dilayani oleh perusahaan.
3. Promosi terpadu (promotional mix) merupakan ussaha memperkenalkan produk secara terpadu yang dapat dilakukan melalui periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan personal selling.

5..Lima (5) kebutuhan dasar Maslow - disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial :
1. Kebutuhan Fisiologis
Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.
3. Kebutuhan Sosial
Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.
4. Kebutuhan Penghargaan
Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.

4 Man (SDM)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll.
Unsur MSDM adalah manusia.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya
Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi.[rujukan?] Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas)
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

Tujuan-tujuan MSDM terdiri dari empat tujuan, yaitu :
1. Tujuan Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia (MSDM) dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia.
2. Tujuan Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
3. Tujuan Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.
4. Tujuan Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi


A. Definisi dan pengertian industri
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
B. Jenis / macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku
1. Industri ekstraktif
Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar.
- Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.
2. Industri nonekstaktif
Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.
3. Industri fasilitatif
Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya.
- Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
C. Golongan / macam industri berdasarkan besar kecil modal
1. Industri padat modal
adalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya
2. Industri padat karya
adalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.
D. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya
= berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 =
1. Industri kimia dasar
contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb
2. Industri mesin dan logam dasar
misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll
3. Industri kecil
Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dll
4. Aneka industri
misal seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.
E. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan jumlah tenaga kerja
1. Industri rumah tangga
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.
2. Industri kecil
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.
3. Industri sedang atau industri menengah
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.
4. Industri besar
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.
F. Pembagian / penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi
1. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry)
Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
2. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented industry)
Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien.
3. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry)
Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.
G. Macam-macam / jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan
1. Industri primer
adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu
Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.
2. Industri sekunder
industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali.
Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.
3. Industri tersier
Adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa.
Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Istilah pemasaran dapat diartikan dalam berbagai konteksa sesuai dengan pemgembangan strategi yang dilakukan perusahaan. Istilah pemasaran yang diterima secara luas dan dikenal sebagai konsep pemasaran adalah pemasaran yang didasarkan pada pengenalan kebutuhan konsumen. Dalam konsep ini pemasaran dapat diartikan sebagai semua kegiatan yang di arahkan untuk mengenali dan memenuhi memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Pemasaran industri dikenal juga dengan pemasaran industrial. Pemasaran industri berbeda dengan pemasaran produk konsumsi terutama dalam hal penggunanan produk dan konsumen yang dituju, dimana pemasaran industri mengarahkan produknya pada perusahaan yang akan menjual kembali produk tersebut, perusahaan yang membeli produk tersebut untuk membantu proses produksinya, dan lembaga atau organisasi yang membeli produk untuk membantu kegiatan operasionalnya.

Dari penjelasan ini pemasaran industri adalah kegiatan yang memfasilitasi terjadinya pertukaran produk dengan pelanggan dalam pasar produksi, mencangkup semua perusahaan yang membeli barang dan jasa industri.

Perbedaan Pemasaran Industri dengan Pemasaran Konsumen
Perbedaan pemasaran industri dengan pemasaran kinsumen dapat diliahat dengan jelas berdasarkan karakteristiknya seperti karakteristik pemasaran, karakteristik pasar dan karakteristik hubungan antara penjual dan pembeli produk.

Pasar industri adalah semua organisasi yang memberi barang dan jasa untuk digunakan memproduksi barang dan jasa lain yang akan di jual, diseakan atau di pasok keperusahaan lain, sedangkan pasar konsumen adalah pasar yang terdiri atas para konsumen akhir, yang di maksud adalah semua individu atau rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang atau jasa untuk pemakaian pribadi. Dari perbedaan tersebut maka dapat di jelaskan karakteristiknya sebagai berikut :

·   Karakteristik pemasaran, meliputi nilai penjualan kualitas pembelian dan jumlah pembelian. Tolat nilai penjualan dan kualitas pembelian pada pasar industri jaul lebih besar dari total penjualan pasar konsumen.

·         Karakteristik pasar, pemasaran industri berbeda dengan pemasaran konsumen, terutama karena pasar pembeli indusri terkonsentrasi secara geografis dan biasanya menglompok dalam suatu wilayah. Konsumen pembeli indusrti seperti ini merupakan perusahaan industri yang mempunyai modal besar dan melakukan pembelian/prmesanan produk tersebut tergantung dari jumlah pembelian produk akhirnya.

·         Karakteristik hubungan antara produsen industri  dan konsumen industri terlihat adanya hubungan yang dekat antara pemjual dan pembeli pada pasar industri karena jumlah pembeli yang lebih sedikit.

Peranan Pemasaran Industri
Pemasaran industri sangat penting peranannya didalam organisasi perusahaan industri, peranannya saangat jelas kelihatan di dalam negara yang sedang menuju struktur perekonomian industri dan yang sudah menjadi negara industri, kenaikan kegiatan pemakaian peralatan industri membuat perubahan dalam strategi perusahaan dalam memasarkan produknya.

Pasar dan lingkungan Industri
Mempelajari peluang pasar dapat dilakukan berdasarkan beberapa sudut pandang yaitu
·         Konsumen
·         Lingkungan pasar
·         Sumber daya yang dimiliki perusahaan

Pasar Industri
Pasar industri adalah pasar dimana konsumen membeli siatu produk industri bukan untuk kepentingan indivudu melainkan untuk kepentingan badan usaha atau organisasi. Konsumen indusrti terdiri atas badan usaha perorangan , perusahan, lembaga atau organisasi yang membeli produk industi dengan tujuan memproduksi produk lainnya.
Lingkungan Pemasaran Industri

Lingkungan yang tidak dapat dikendalikan atau diatur oleh manajeman perusahaan merupakan lingkungan eksternal perusahaan seperti faktor ekonomi, kebijakan pemerintah, kebudayaan, sosial, persainagn, dan teknologi. Hampir sama dengan pengelompokan lingkungan diatas, membagi lingkungan menjadi tiga kelompok yaitu :

·         Lingkungan fisik dan ekologi yaitu bagaimana perusahaan dapat menjaga lingkungan industi dengan cara tidak merusak lingkungan dengan bahan berbahaya dari limbah industi tersebut.
·         Lingkungan internal yaitu mengindentifikasi secara priodik kekuatan dan kelemahan perusahaan.
·         Lingkungan eksternal yaitu mengidentifikasi peluang dan ancaman bagi perusahaan. Lingkungan eksternal yang akan dianalisis akan dibagi menjadi dua bagian yaitu Lingkungan mikro dan lingkungan makro

Proses Pembelian Industri
Situasi pembelian tercipta saat beberapa anggota organisasi menangkap bahwa ada sebuah masalah yang dapat dipecahkan dengan menbeli sebuah produk atau jasa. Apa bila konsumen ingin membeli suatu produk industri maka pembelian itu tidak bisa mendadak langsung terjadi karena ada tahapan-tahapan yang harus dilakukan terlebih dahulu.

Perencanaan Strategis Industri
Perencanaan strategis adalah kegiatan manajeman yang mengembangkan hubungan perusahaan dengan lingkungannnya. Yaitu mengatur sedemikian rupa agar dapat bertahan dan sukses menghadapi persaingan dan perubahan lingakungan serta memutuskan usaha mana yang akan dibangun, dipertahankan atau dihapus dari pasar.

Perencanaan strategis selalu memperhatikan infirmasi baik dari dalam maupu luar lingkungan perusahaaan, yang dimanfaatkan untuk menyusun rencana stategis perusahaan yang memuat tahapan yang harus dilakukan untuk memaksimalkan peluang keberhasilan perusahaan. Rencana strategis memuat semua rencana strategi dibidang pemasaran.

Di banyak perusahanan besar dan perusahaan multiproduk strategi dikembangkan pada tiga tingkatan yaitu strategi tingkat koprasi strategi tingkat bisnis dan stratrgi tingkat fungsional.
Strategi untuk pasar industri yaitu perusahaan besar dapat menerapkan strategi pemasaran tertentu yang jelas tidak bisa dilakukan orang perusahaan kecil seperti pasar konsumen.

Perumusan kebijakan perusahaan merupakantitik awal dalam proses pengembangan perencanaan strategi, manajemen mendefinisiksn dan menetapkan kebijakan perusahaan yang terdiri dari visi, misi, tujuan, dan sasaran perusahaan.
Daya Saing Pemasaran Industri
Daya saing negara bergantung dari kapasitas industri negara tersebut untuk terus berinovasi dan berkembang. Oleh karena itu, meskipun diyakini memberi banyak manfaat, sebagian orang berpandangan skeptis tentang manfaat yang didapatkan melalui perdagangan, khususnya perdagangan internasional. Perdagangan internasional juga membuat khawatir produsen dalam negeri atas keberadaan pasar dari barang yang diproduksinya, oleh karena itu sejak zaman klasik sampai sekarang masih saja ada kesangsian, tidakkah lebih baik kalau penduduk dari negara tertentu membeli produk yang dihasilkan negaranya sendiri karena akan menciptakan lapangan kerja.
RANTAI INDUSTRI
1.      Rantai Industri, dari hulu ke hilir
INPUT à PROSES à PRODUK (OUTPUT) à DISTRIBUSI à KONSUMEN
·         INPUT
hal-hal yang diperlukan sebagai modal awal. Faktor-faktor input pada sebuah industri adalah modal, tenaga kerja, ide, bahan baku, dan tempat. 
o   Tenaga Kerja
o   Bahan Baku
o   Lahan
o   Modal
·         PROSES
proses adalah serangkaian kegiatan yang saling terkait, yang mengubah input menjadi output Kegiatan ini memerlukan alokasi sumber daya seperti orang dan materi yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek di bawah pengaruhnya. Bandingkan dengan pengolahan.
·         PRODUK
Setelah dipanen dan dikeringkan, tembakau dan cengkeh dibawa ke lokasi pabrik. Tembakau biasanya disimpan hingga selama 3 tahun dalam lingkungan terkontrol untuk membantu meningkatkan cita rasanya. Cengkeh juga melewati proses penyimpanan serupa hingga selama satu tahun sebelum diproses menjadi “cengkeh rajang” (cut clove).
·         DISTRIBUSI
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan.
·         KONSUMEN
Konsemen dianggap sebagai orang terakhir yang memegang alur produk dan menggunakan produk tersebut. Indonesia salah satu negara konsumen tembakau terbesar di dunia. Indonesia menempati urutan kelima di antara negara-negara dengan tingkat agregat konsumsi tembakau tertinggi di dunia
  
INDUSTRI HULU
INDUSTRI INTERMEDIANY
INDUSTRI HULU
INPUT
hal-hal yang diperlukan sebagai modal awal. Faktor-faktor input pada sebuah industri adalah :
·         Modal:memproduksi tembakau 1,195,16 kg per hektar, harga produksi tembakau Rp 14,062,89 per kg.
·         Tenaga kerja : Upah tenaga kerja wanita
umumnya 50 % upah tenaga kerja pria.
·         bahan baku : bibit, pupuk, pestisida.
·         Lahan : Rata-rata luas lahan yaitu 0,464 hektar.
PRODUK
Setelah tembakau diproses kemudian dijadikan racikan rokok yang akan dilinting menjadi rokok. Dalam tiap tahapan produksi, pengendalian mutu yang sangat cermat memegang peranan penting untuk memastikan bahwa setiap batang rokok dibuat dengan standar tertinggi. Setelah siap, rokok kemudian dikemas dan dikirimkan untuk proses distribusi.
KONSUMEN
Indonesia mengalami peningkatan tajam konsumsi tembakau dalam 30 tahun terakhir: dari 33 milyar batang per tahun di tahun 1970 ke 217 milyar batang di tahun 2000. Antara tahun 1970 dan 1980, Konsumsi meningkat sebesar 159 %. Faktor-faktor yang ikut berperan adalah iklim  ekonomi yang positif dan mekanisasi produksi rokok di tahun 1974. Antara tahun 1990 dan 2000, peningkatan lebih jauh sebesar 54% terjadi dalam konsumsi tembakau – walaupun terjadi krisis ekonomi.
PROSES
·         PEMBIBITAN
·         PENGOLAHAN TANAH
·         PENANAMAN
·         PEMUPUKAN
·         PEMELIHARAAN
·         PANEN DAN PASCAPANEN
DISTRIBUSI
Pemasaran produk kami didasarkan pada tiga prinsip dasar:
·         tidak melakukan pemasaran kepada anak-anak atau menggunakan gambar atau bentuk apa pun yang memiliki daya tarik kepada anak.
·         mencantumkan peringatan kesehatan pada semua materi pemasaran dan kemasan.
·         Seluruh kegiatan pemasaran menaati standar kepatutan global serta budaya, tradisi dan kebiasaan setempat.
Daya Saing Industri
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 Tahun 2012. Bagi industri rokok skala besar yang mempunyai modal besar dan teknologi canggih mungkin akan siap menghadapi aturan ini. Akan tetapi bagi industri rokok kecil akan sulit menyesuaikan. Apalagi, sebagian besar aturan yang terkandung dalam PP ini justru tertuju untuk rokok kretek yang memang mendominasi produksi rokok di Indonesia. 93% rokok di Indonesia dikuasai oleh rokok kretek sisanya sebesar 7% oleh rokok putih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar